UMKM Kotim bersiap mengekspor gula kristal bunga kelapa

id UMKM Kotim bersiap mengekspor gula kristal bunga kelapa,Kotawaringin Timur,Sampit,Pelaku UMKM

UMKM Kotim bersiap mengekspor gula kristal bunga kelapa

Generator API UMKM Wilayah Kotim dan Seruyan, Ahmad Sofyan berfoto dengan pelajar MAN Sampit yang memasarkan kopi lokal hasil produksi mereka. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, terus memperluas pemasaran produk, bahkan kini mereka bersiap mengekspor produk gula kristal.

"Ini sedang dipersiapkan ekspor gula kristal bunga kelapa dari Desa Basawang ke Sidney. Mudah-mudahan lancar karena memang perizinannya cukup panjang. Kami berharap awal 2019 sudah bisa dimulai," kata Generator Aliansi Penggerak Industri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (API UMKM) Wilayah Kotawaringin Timur dan Seruyan, Ahmad Sofyan di Sampit, Rabu.

Beberapa tahun terakhir API UMKM gencar mendorong dan menggerakkan pelaku UMKM agar kembali bersemangat. Hasilnya cukup positif karena kini pelaku UMKM ramai-ramai mengembangkan produk dan usaha mereka.

Kini produk UMKM Kotawaringin Timur makin dikenal di luar daerah. Permintaan pun mulai meningkat dari luar daerah seperti Batam dan Bali sehingga pelaku usaha makin giat meningkatkan kualitas dan produksi.

UMKM Kotawaringin Timur juga sudah mengirim sampel produk ke beberapa negara, di antaranya Dubai Uni Emirat Arab dan China. Produk andalan yang dipromosikan di antaranya kopi, gula kristal dan kerajinan ukiran berbahan kayu.

Produk berbahan dasar kelapa menjadi perhatian untuk pengembangan usaha karena bahannya sangat melimpah di kawasan Selatan, khususnya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit. Hampir semua bagian kelapa, mulai dari kulit atau sabut, batok atau tempurung, air, batang hingga bunga kelapa, bisa dimanfaatkan. Selama ini sebagian besar dibuang begitu saja.

API UMKM bekerja sama dengan pemerintah daerah sudah mendatangkan eksportir untuk melatih warga mengolah semua bagian kelapa menjadi barang bernilai ekonomis. Nantinya akan dibuat sentra pelatihan gratis bagi petani kelapa untuk meningkatkan keterampilan.

"Ini sangat menguntungkan petani karena eksportir membeli dengan harga pabrik. Terkait perluasan pasar ekspor, kelemahan selama ini memang dalam hal perizinan karena cukup panjang. Konten di kemasan juga harus bahas Inggris. Ini perlu difasilitasi pemerintah agar pelaku UMKM mendapat kemudahan," kata Sofyan.

API UMKM terus berusaha membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha karena potensinya masih besar. API UMKM juga merangkul generasi muda yang tertarik belajar berwirausaha sehingga nantinya bisa menjadi pilihan. 

API UMKM juga terus mengembangkan organisasi mereka hingga ke pelosok. Mereka menargetkan bisa membentuk kepengurusan API UMKM di 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur.

"Kami juga menjalankan program strukturisasi usaha desa bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta kecamatan dan desa. Kami ingin membantu pelaku usaha agar bisa mandiri," demikian Sofyan.