Wisatawan disarankan tidak berlibur di pantai untuk sementara waktu

id wisatawan,jauhi pantai,ombak tinggi,laut pasang,tsunami

Wisatawan disarankan tidak berlibur di pantai untuk sementara waktu

Ilustrasi Pantai (Istimewa)

Jakarta (Antaranews Kalteng) - Tim Pusat Krisis Pariwisata Kementerian Pariwisata mengimbau wisatawan untuk sementara waktu ini memilih tujuan berliburan selain pantai.

“Himbauan dari BMKG, masyarakat atau wisatawan agar menjauh satu kilometer dari pantai. Untuk itu sebaiknya sementara memilih liburan selain ke pantai, dan upayakan untuk selalu meng-update info cuaca melalui akun media sosial atau info di aplikasi BMKG" ujar Ketua Tim Pusat Krisis Pariwisata Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti, di Jakarta, Rabu.

Ia sekaligus mengingatkan wisatawan untuk mematuhi imbauan pemerintah termasuk BMKG saat liburan. Mereka terus memantau perkembangan pasca tsunami di Lampung dan Banten pada Sabtu (22/12/2018), masyarakat diminta waspada terhadap cuaca dan gelombang tinggi. 

“BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi pada 22 hingga 29 Desember 2018 di sejumlah wilayah pantai Indonesia. Maka masyarakat dan wisatawan diharap tidak abai terhadap himbauan pemerintah,” ujarnya.

Ia mengatakan, bagi wisatawan atau masyarakat yang ingin menghabiskan Libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 diminta agar mematuhi imbauan dari pemerintah. 

BMKG sebelumnya menyatakan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan Sabang-Banda Aceh, perairan barat Aceh, juga di perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, dan Selat Sunda bagian selatan.

Selain itu gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali hingga Selat Lombok dan Selat Alas bagian selatan, perairan Pulau Sawu hingga Pulau Rote Kupang, Laut Timor selatan NTT, Laut Sawu hingga Selat Ombai, perairan selatan Flores, Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT, laut Natuna bagian utara.

BMKG juga mendeteksi potensi gelombang tinggi di perairan Utara kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian barat, Laut Flores, perairan Kepulauan Baubau hingga Kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Sermata hingga kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat, Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe, hingga Kepulauan Talaud.

Perairan Bitung Manado, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Samudera Pasifik utara, Pulau Halmahera hingga Papua juga berpeluang menghadapi gelombang tinggi.