Berbagai pesona dengan panorama berlatar belakang alam dengan hutan hujan tropisnya, dengan nuansa perbukitan yang diselimuti oleh awan putih serta derasnya aliran sungai berbatuan untuk olahraga rafting menunjukan betapa komplitnya pesona wisata Lamandau.
"Lamandau mempunyai destinasi wisata yang komplet, dari alam hingga kampung adat dengan kehidupan tradisional masyarakatnya masih terjaga dengan baik," kata salah seorang pelaku pariwisata sekaligus pemilik biro perjalanan wisata Borneo Hijau Persada, Ahmad Yani, Jumat.
Dia merekomendasikan wisata Rubber Rafting di Desa Lopus, Kecamatan Delang, yang letak desanya tidak jauh dari jalan raya. Di destinasi wisata itu pengunjung dapat menikmati wisata susur sungai dengan menggunakan perahu karet.
Apabila ingin lebih tradisional dengan menggunakan rakit bambu, bahkan di desa ini juga pernah diadakan festival rakit bambu atau Balayah, selain itu di desa setempat juga masih berdiri rumah adat (Betang).
Selain objek wisata di Desa Lopus, ada air terjun Desa Hulu Jejabao yang berada di kecamatan Delang, air terjun ini lokasinya sekitar 15 menit jalan kaki melewati kebun masyarakat dengan berbagai macam tanaman buahan - buahan.
"Air terjun ini milik pribadi masyarakat jadi mereka kelola sendiri, untuk tiket masuk 10.000 per orang, dan bisa juga untuk menuju lokasi, pengunjung dari jalan menggunakan ojek menuju air terjun dengan biaya sekitar 20.000 per orang satu kali antar," beber Ahmad.
Tidak kalah menariknya pemandangan alam Bukit Bulo, di Riam Tapin Bini, dengan aliran sungai yang cukup besar dan terdapat 33 pulau kecil sepanjang sungai, Riam Tapin Bini kerap digunakan oleh wisatawan untuk arum jeram.
Di Tapin Bini juga terdapat Bukit Bulo di mana wisatawan dapat melihat pemandangan indah dari puncak bukit. Selain itu di Kecamatan Delang juga terdapat sejumlah objek wisata sejenis, yakni di Riam Tinggi yang memiliki aliran sungai untuk arum jeram.
Dijelaskannya, lokasi objek wisata juga terdapat di Kecamatan Belantikan Raya, di Desa Karang Besi terdapat Bukit Sampuraga yang menawarkan eksotisme puncak bukit yang diselimuti dengan awan.
"Masih banyak terdapat objek wisata lainnya, selain sensasi berburu buah durian di sejumlah desa dan rumah-rumah adat yang masih terjaga," demikian Ahmad.
