Nelayan di Seruyan tak bisa melaut, ini penyebabnya

id kabupaten seruyan,seruyan,nelayan,nelayan seruyan,nelayan tak bisa melaut,laut

Nelayan di Seruyan tak bisa melaut, ini penyebabnya

Kapal tradisional milik nelayan pesisir di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, tidak digunakan untuk melaut karena gelombang tinggi. (Foto Fahrian/Antara Kalteng)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Nelayan di kawasan pesisir pantai Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah tidak bisa melaut karena tingginya gelombang sejak beberapa hari terakhir.

"Cuaca sedang tidak bersahabat dan gelombang tinggi disertai angin kencang sehingga mayoritas nelayan tidak berani melaut," kata salah seorang nelayan pesisir Seruyan Syamsuri (41) di Kuala Pembuang, Senin.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman yang ada, cuaca buruk seperti sekarang memang sering terjadi di awal tahun dan akan terus berlangsung hingga Maret.

"Namun terkadang saat tertentu cuaca baik atau teduh yang bisa dimanfaatkan untuk melaut. Tapi itu juga biasanya tidak lama," katanya.

Nelayan asal Desa Sungai Undang Kecamatan Seruyan Hilir ini menambahkan, selama tidak melaut dan menunggu cuaca kembali normal, sebagian besar nelayan di pesisir "Bumi Gawi Hatantiring" mengisi waktu luang dengan membersihkan atau memperbaiki kapal serta jaring ikan.

Selain itu, banyak pula nelayan yang beraktivitas menangkap ikan di sungai-sungai terdekat untuk bertahan hidup.

"Kemudian ada juga yang merawat kebun dan ternak serta mencari kepiting selama tidak melaut," kata Syamsuri.

Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Pembuang Muzahir mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan imbauan larangan berlayar sejak beberapa hari lalu karena gelombang tinggi.

"Kita juga sudah mengingatkan nelayan untuk tidak melaut sementara waktu, karena gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan nelayan itu sendiri," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, ketinggian maksimum gelombang di perairan Laut Jawa saat ini mencapai tiga meter dan ketinggian gelombang untuk daerah pantai mencapai 1,5 meter.

Dengan kondisi gelombang seperti itu jelas sangat membahayakan bagi nelayan yang beraktivitas menggunakan kapala tradisional berukuran kecil.

"Karena itu, para nelayan yang menggunakan perahu tradisional berukuran kecil hendaknya tidak memaksakan diri melaut. Ini untuk mengantisipasi terjadinya musibah di laut. Kalaupun nelayan tetap melaut, kita hanya mengimbau agar berhati-hati," kata Muzahir.