Pemkab Kotim gandeng perusahaan swasta siapkan feri penyeberangan

id Pemkab Kotim gandeng perusahaan swasta siapkan feri penyeberangan,Kotawaringin Timur,Dinas Perhubungan,Fadlian Noor,Sampit,Sungai Mentaya

Pemkab Kotim gandeng perusahaan swasta siapkan feri penyeberangan

Feri penyeberangan Sampit-Seranau yang mengangkut penumpang dan sepeda motor, menjadi andalan masyarakat Seranau untuk beraktivitas. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, sedang menjajaki kerjasama dengan perusahaan pelayaran untuk menyiapkan kapal feri melayani penyeberangan dari pusat Kota Sampit menuju Kecamatan Seranau.

"Kerena keterbatasan dana pemerintah untuk pengadaan kapal, maka untuk sementara Dishub melakukan terobosan dengan melakukan kerjasama dengan PT  Dharma Lautan Utama (DLU) pusat di Surabaya untuk mengoperasikan  kapal milik mereka melayani penyeberangan di Sampit," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor di Sampit, Selasa.

Saat ini ada dua kecamatan yang masih terisolasi jalan darat dari pusat kota, yaitu Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Kecamatan Seranau dan pusat Kota Sampit hanya dipisahkan Sungai Mentaya dengan lebar sekitar 520 meter.

Selama ini masyarakat Seranau yang hendak beraktivitas ke pusat kota atau sebaliknya, dilayani oleh feri penyeberangan dan kelotok yang bisa digunakan mengangkut penumpang dan sepeda motor. Namun kapasitasnya terbatas, sementara kebutuhan terus meningkat seiring makin tingginya aktivitas masyarakat.

Rencana kerjasama ini sedang tahap penjajakan. Fadlian mengaku senang karena ada respons positif dari manajemen PT Dharma Lautan Utama terkait rencana kerjasama tersebut.

Menurut Fadlian, Dinas Perhubungan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna transportasi, khususnya angkutan sungai. Hal ini juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan transportasi air yang memakan korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Danau Toba, beberapa waktu lalu.

"Ini sesuai arahan pimpinan. Kami berharap terobosan ini nantinya bisa memberikan dampak secara makro dan mendapatkan multiplayer efek terhadap sektor ekomoni, sosial budaya, infrastruktur dan pariwisata secara berkesinambungan," demikian Fadlian.

Rencana ini disambut gembira masyarakat dengan harapan dapat memperlancar aktivitas. Selama ini masyarakat harus antre terlebih dulu karena hanya ada satu feri penyeberangan yang mampu mengangkut sepeda motor dalam jumlah banyak.

"Jika nanti ada tambahan feri dan kapasitasnya lebih banyak, tentu akan sangat membantu sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama. Kalau sekarang ini kan harus menunggu dulu kalau ferinya masih  menunggu waktu keberangkatan di kawasan seberang sungai," kata Rudi, salah satu warga.

Makin lancarnya aktivitas masyarakat, diyakini akan berdampak positif terhadap pelayanan publik dan perekonomian. Transportasi sangat penting untuk mendorong peningkatan perekonomian daerah.