Tiga kabupaten di Kalteng jadi sasaran revitalisasi perpustakaan

id Tiga kabupaten di Kalteng jadi sasaran revitalisasi perpustakaan,Perpustakaan,Kalimantan Tengah,Inklusi sosial

Tiga kabupaten di Kalteng jadi sasaran revitalisasi perpustakaan

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah Susana Ria Aden (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebanyak tiga kabupaten di Kalimantan Tengah menjadi sasaran program revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.



"Tiga kabupaten ini meliputi Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Sukamara," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah Susana Ria Aden di Palangka Raya, Selasa.



Revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah pendekatan pelayanan yang memiliki komitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.



Perpustakaan yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat mencari buku dan membaca, ditransformasikan menjadi tempat yang memiliki fungsi lebih luas yaitu sarana memberdayakan masyarakat guna meningkatnya kesejahteraan yang mereka miliki.



"Program ini kami terima pada akhir tahun 2018 lalu dan mulai berjalan di masing-masing daerah yang menjadi sasaran kegiatan di tahun 2019 ini," ungkapnya kepada Antara Kalteng.



Susana menjelaskan, setiap kabupaten yang menjadi sasaran kegiatan menerima sejumlah bantuan dari Perpustakaan Nasional. Meliputi empat unit komputer, buku serta pelatihan terhadap pengelola atau petugas.



Usai menerima pelatihan pengelola ataupun petugas di masing-masing kabupaten, menindaklanjutinya dengan memberikan pelatihan komputer kepada masyarakat umum secara gratis.



"Baru-baru ini kami menerima laporan dari Pulang Pisau tentang manfaat program revitalisasi perpustakaan yang sudah mulai berjalan. Program ini dirasa efektif mendorong percepatan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat," tuturnya.



Revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program lanjutan dari perpuseru yang bertujuan mengembangkan perpustakaan umum menjadi pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi.



Menurutnya, pemerintah provinsi bisa saja menambah jumlah daerah yang dijadikan sebagai sasaran program ini, namun karena minimnya anggaran yang dimiliki pelaksanaan sepenuhnya bergantung pada pemerintah pusat.