Camat diminta kerahkan warga bersihkan lingkungan cegah banjir berulang

id Camat diminta kerahkan warga bersihkan lingkungan cegah banjir berulang,Bupati,Lamandau,Hendra lesmana

Camat diminta kerahkan warga bersihkan lingkungan cegah banjir berulang

Bupati Lamandau Hendra Lesmana bersama Dinas PUPR serta Camat dan Lurah meninjau lokasi yang sempat dilanda banjir akibat mampetnya drainase di sejumlah ruas jalan, Kamis (10/1/2019). (Foto Antara Kalteng/Koko Sulistyo)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Bupati Lamandau Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana meminta camat dan lurah mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan lingkungan, khususnya drainase yang mampet agar tidak memicu banjir saat hujan deras.

"Tadi malam hujan yang mengguyur Kabupaten Lamandau sangat deras, sehingga rumah yang berada di dataran rendah sempat terendam hingga ketinggian 50 centimeter," ujar Hendra, Kamis.

Banjir yang sempat terjadi sehari sebelumnya, membuat Hendra serius memperhatikan masalah ini. Pembersihan saluran air diharapkan dapat mencegah banjir atau setidaknya durasi genangan air tidak sampai terlalu lama.

Saat banjir akibat hujan deras kemarin, Hendra turun langsung ke lokasi, bahkan dia sempat membantu mengevakuasi warga yang rumahnya cukup parah terendam banjir. Kini dia kembali turun memeriksa saluran-saluran air di Jalan JC Rangkap, Kelurahan Bulik, untuk memastikan tidak ada drainase yang tersumbat.

Terutama membersihkan saluran - saluran air yang tersumbat baik oleh sedimentasi pasir maupun oleh sampah - sampah yang dibuang warga ke dalam saluran air, kata Hendra Lesmana saat melakukan pengecekan ke sejumlah drainase di jalan JC Rangkap Kelurahan Bulik.

Hendra menegaskan banjir tidak seharus terjadi apabila masyarakat peduli dengan lingkungan, terutama tidak menutup saluran air dengan material untuk jalan. Masyarakat diimbau membersihkan secara berkala drainase di depan rumah dan tempat usaha masing-masing.

Terkait banjir kemarin, Hendra mengatakan, dinas teknis nantinya akan melakukan perbaikan drainase bersama masyarakat. Rencananya akan dibuatkan lubang kontrol saluran air agar petugas dan masyarakat dapat secara periodik mengecek kondisi drainase tersebut, sehingga saat hujan deras dan debit air meningkat maka air bisa mengalir dengan lancar.

" Secara umum parit dan gorong-gorong ada di ruas jalan yang terendam banjir, dan apa sih persoalannya ya masyarakat sendiri tidak peduli. Untuk itu kami akan gerakkan bersama," tambahnya.

Upaya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat sudah dilakukan oleh Pemkab Lamandau melalui program Jumat bersih yang dilaksanakan di awal bulan, namun dengan kejadian tersebut lebih menjadi prioritas dan konsen pemkab agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Kejadian banjir tadi malam sangat meresahkan, karena akibatnya sistemik. Warga yang sakit harus kami evakuasi, serta harta benda masyarakat yang terdampak banjir juga rusak terendam air," demikian Hendra.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lamandau Alexsander menyampaikan bahwa banjir yang terjadi justru diakibatkan oleh kelalaian masyarakat sendiri. Pemerintah daerah sudah membangun drainase namun ada yang ditimbun habis sehingga saluran tertutup serta tidak adanya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

Alexsander juga mengakui bahwa faktor lainnya adalah terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki oleh dinas teknis. Petugas yang khusus bertugas membersihkan sampah di drainase jumlahnya hanya 15 orang, termasuk supir.

"Tenaga kebersihan masih sangat minim dan kami mengusulkan penambahan tenaga, tapi memang kadang saat akan dibersihkan oleh petugas justru masyarakat sendiri yang melarang," ungkapnya.

Terkait dengan pembenahan drainase yang tertutup akibat ditimbun tanah, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menggelar rapat internal membahas apa yang nantinya akan diprogramkan, misalnya pemeliharaan atau dengan cara lain.

Jika nantinya drainase sudah diperbaiki namun masyarakat masih melakukan penimbunan sehingga saluran tersebut tertutup, maka pemerintah juga akan memberikan tindakan kepada oknum masyarakat tersebut.

"Intinya, hasil hari ini akan kami rapatkan secara khusus bersama Kadis PUPR," demikian Alexsander.

Untuk diketahui, setelah melakukan peninjauan ke sejumlah ruas jalan yang drainasenya mampet, Bupati Hendra Lesmana juga melakukan kunjungan ke Desa Liku yang juga terdampak banjir.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lamandau, jumlah rumah yang terdampak banjir sebanyak 12 rumah, tersebar Kelurahan Bulik dan di Kujan.

BPBD Lamandau mengerahkan 10 orang personel dibantu oleh TNI dan Damkar Lamandau dengan menggunakan dua mesin pompa sedot dan satu uni pompa apung.