Pembangunan pelabuhan perikanan Kumai tuntas di tahun 2019, kata Gubernur Kalteng

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,pelabuhan perikanan kumai,gubernur kalteng,sugianto sabran,pelabuhan ikan,kumai

Pembangunan pelabuhan perikanan Kumai tuntas di tahun 2019, kata Gubernur Kalteng

Bentuk Pelabuhan Perikanan Kumai yang sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan dan ditargetkan akhir 2019 sudah beroperasi serta dapat digunakan nelayan. (Foto Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng)

Saya ingin nelayan cepat-cepat terbantukan
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menginginkan pelabuhan perikanan Kumai, di Kabupaten Kotawaringin Barat, tuntas paling lambat akhir tahun 2019 dan sudah bisa digunakan oleh nelayan.

Keberadaan Pelabuhan Perikanan Kumai tersebut sangat penting dalam meningkatkan pendapatan nelayan dan pertumbuhan ekonomi serta pendapatan asli daerah (PAD) Kalteng, kata Sugianto di Palangka Raya, Jumat.

"Saya sudah lama mengharapkan nelayan bisa dengan mudah membawa dan menjual hasil tangkapannya. Itulah kenapa saya selalu memantau dan mendorong agar pembangunan Pelabuhan Perikanan Kumai bisa segera diaktifkan," tambahnya.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Kumai yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2017 dengan dana sekitar Rp7 miliar. Pada tahun 2018 kembali dianggarkan sebesar Rp13 miliar, dan tahun 2019 dianggarkan kembali dengan dana sebesar Rp9,6 miliar.

Orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu pun mengingatkan agar nelayan harus lebih diperhatikan, agar keberadaan pelabuhan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya.

"Saya sudah minta paling lambat akhir tahun 2019 ini, Pelabuhan Perikanan Kumai sudah bisa diaktifkan dan dipergunakan nelayan. Saya ingin nelayan cepat-cepat terbantukan," kata Sugianto.

Sementara itu, Sekda Kalteng Fahrizal Fitri berpesan agar keberadaan Pelabuhan Perikanan Kumai semakin mengoptimalkan pelaksanaan penandatangan kerjasama Pemprov Kalteng dengan Pemprov Jawa Tengah terkait kegiatan Andon Penangkapan ikan. 

Dia mengatakan kerjasama itu bertujuan mempermudah koordinasi penanganan, perizinan dan pengawasan terhadap Nelayan Andon. Bahkan akan memberikan dampak yang signifikan bagi PAD, berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat pesisir di lingkungan pelabuhan perikanan dan sekitarnya.

"Jadi, kesejahteraan nelayan dan mutu hasil tangkapan meningkat, serta berkembangnya sarana dan prasarana pelabuhan perikanan di Kalteng," demikian Fahrizal.