Realisasi dukungan pemerintah terhadap perpustakaan masih rendah

id Realisasi dukungan pemerintah terhadap perpustakaan masih rendah,Susana,Kalteng,Kalimantan Tengah,Literasi

Realisasi dukungan pemerintah terhadap perpustakaan masih rendah

Salah seorang pelajar mengisi waktunya dengan membaca di perpustakaan, Palangka Raya, Selasa, (15/1/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Perhatian pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah terhadap upaya pengembangan perpustakaan yang ada di daerah masing-masing, dinilai masih rendah.

"Mungkin jika dibandingkan dengan instansi lainnya, realisasi dukungan pemerintah daerah terhadap perpustakaan merupakan salah satu yang berada di urutan bawah," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah Susana Ria Aden di Palangka Raya, Selasa.

Menurutnya, peran perpustakaan bagi setiap daerah sangatlah penting, yakni membantu terselenggaranya pendidikan yang baik serta berkualitas. Perpustakaan merupakan salah satu tempat sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.

Dalam setiap kesempatan, khususnya rapat koordinasi tingkat provinsi, pihaknya selalu mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan dukungannya melalui penganggaran yang memadai terhadap perpustakaan daerah.

"Selama ini program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Perpustakaan di daerah cukup minim jika dibanding instansi lainnya, karena selalu terkendala permasalahan yang sama yaitu terbatasnya anggaran yang dimiliki," terangnya kepada Antara Kalteng.

Menyikapi kondisi itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten/kota juga diminta meningkatkan kegiatannya secara mandiri, agar dapat bertindak secara aktif dan kreatif untuk memulai berbagai macam kegiatan bersama pihak ketiga.

Susana ingin pengelola menjadikan perpustakaan sebagai tempat berkegiatan dalam sektor apapun, sehingga mampu membuktikan peran serta keberadaannya benar-benar strategis dan penting bagi kemajuan masyarakat.

Ini merupakan bagian dari upaya penerapan revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, yakni pendekatan pelayanan yang memiliki komitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

"Jika selama ini perpustakaan hanya dikenal sebagai tempat mencari buku dan membaca, kini telah ditransformasikan menjadi tempat yang memiliki fungsi lebih luas sebagai sarana memberdayakan masyarakat guna meningkatnya kesejahteraan yang mereka miliki," tutur Susana.

Revitalisasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan program lanjutan dari perpuseru yang bertujuan mengembangkan perpustakaan umum menjadi pusat belajar masyarakat berbasis teknologi informasi. Saat ini ada sejumlah kabupaten di Kalteng yang menjadi sasaran program ini, yaitu Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Sukamara. 

Menurutnya, pemerintah provinsi bisa saja menambah jumlah daerah yang dijadikan sebagai sasaran program ini, namun karena minimnya anggaran yang dimiliki pelaksanaan sepenuhnya bergantung pada pemerintah pusat.