Perdagangan luar negeri Kalteng alami surplus

id Ekspor,Impor, Perdagangan luar negeri Kalteng alami surplus,Muhammad Hatta,Pelabuhan Sampit

Perdagangan luar negeri Kalteng alami surplus

Aktivitas di Pelabuhan Sampit berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Kalimantan Tengah. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah berdasarkan neraca ekspor dan impor pada tahun 2018 lalu mengalami surplus sebesar 1.374,29 juta US dolar.

"Total nilai ekspor periode Januari hingga Oktober tahun 2018 adalah sebesar 1.569,64 juta US dolar dan total nilai impor adalah sebesar 195,35 juta US dolar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalteng Muhammad Hatta di Palangka Raya, Rabu.

Secara komulatif total nilai ekspor Kalteng tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,36 persen dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 1.533,43 juta US dolar. Capaian ini cukup bagus, mengingat secara nasional neraca perdagangan luar negeri cenderung mengalami defisit.

Hatta menyebut, Kalteng mampu memberikan kontribusi nyata secara nasional sebagai provinsi penyumbang devisa bagi negara, sebab neraca perdagangan luar negerinya mengalami surplus yang sangat signifikan.

Negara tujuan ekspor terbesar, yakni Jepang dengan nilai total ekspor 601,36 juta US dolar, disusul Tiongkok 301,10 juta US dolar, India 218,55 juta US dolar, Filipina 44,88 juta US dolar serta Bangladesh 20,35 juta US dolar.

"Jika dipresentasekan, Jepang adalah negara tujuan ekspor terbesar dibanding negara lainnya yaitu sebanyak 38,31 persen," terangnya kepada Antara Kalteng.

Komoditas yang telah diekspor Kalteng masih didominasi bahan bakar mineral (batu bara) dengan nilai total ekspor 919,71 juta US dolar atau sebesar 58,59 persen. Negara tujuannya meliputi Jepang, Tiongkok, India dan Pakistan.

Sementara itu komoditi lainnya meliputi minyak kelapa sawit atau 'crude palm oil' (CPO) dan turunannya sebesar 232,75 juta US dolar, karet sebesar 102,22 juta US dolar, bijih besi dan logam sebesar 92,65 juta US dolar serta kayu dan barang dari kayu sebesar 91,34 juta US dolar.

Ia menjelaskan, perhatian utama pihaknya pada bidang perdagangan luar negeri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ekspor dan impor, meliputi pembinaan dan pendampingan teknis, edukasi dan sosialisasi hingga fasilitasi.

"Selain itu kami juga memprioritaskan promosi dagang pada aspek pengembangan potensi ekspor Kalteng, baik potensi dari kalangan usaha kecil menengah, potensi dari kalangan industri kecil menengah maupun perusahaan besar swasta," ungkap Hatta.