"Menurut informasi yang saya terima, tidak mampunya Palangka Raya meraih Piala Adipura salah satunya karena pengelolaan TPA yang belum maksimal. Hal itu menjadi tempat penilaian yang sangat dominan dari beberapa titik lainnya," kata Beta di Palangka Raya, Rabu.
Ia mengatakan, untuk tahun ini program Piala Adipura tersebut juga masuk di visi dan misi Fairid-Umi. Oleh sebab itu, instansi terkait diminta untuk bisa segera mengevaluasinya.
"Tahun ini kami akan mengingatkan wali kota dan wakilnya serta SOPD terkait yang menangani masalah Adipura, kedepan Palangka Raya bisa meraih Piala Adipura tersebut," tandas Politisi PAN itu.
Beta menambahkan, untuk pengelolaan limbah sampah yang berada di perkotaan selama ini ada dua kewenangan, yaitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Palangka Raya.
Baca juga: Ini faktor kembali gagalnya Palangka Raya raih Piala Adipura
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya evaluasi kegagalan raih Adipura
Untuk tahun depan agar tanggungjawab masalah limbah sampah tersebut tidak terdouble, maka pihaknya menyarankan kepada wali kota untuk menunjuk salah satu instansi mengurus permasalahan tersebut.
Hal ini tidak lain agar instansi yang diberikan wewenang menanganai permaslahan limbah sampah di daerah setempat, bisa fokus dan tanggungjawabnya tidak saling lempar apabila ada terjadi hal-hal negatif dikemudian harinya.
"Beberapa waktu lalu katanya dua instansi terkait tanggungjawabnya saling lempar, karena di dua instansi itu masing-masing memiliki bidang yang sama. Tahun depan salah satu instansi terkait ditunjuk untuk menangani permasalahan itu," ungkapnya.
Ketua DPD PAN Kota Palangka Raya itu menjelaskkan, untuk mendapatkan Piala Adipura tahun ini, ia dan rekan sejawatnya di Fraksi PAN-Demokrat akan terus mendukung daerah setempat bisa meraih hasil maksimal dalam penilaian di Piala Adipura yang cukup bergengsi tersebut.
"Kami akan memberikan pemikiran serta masukan buat pemkot nantinya dalam penilaian Piala Adipura tahun ini," tandas Beta yang juga calon anggota legislatif nomor urut satu, daerah pemilihan Kecamatan Pahandut-Sabangau Kota Palangka Raya itu.
Selanjutnya, Piala Adipura bukan penghargaan baru bagi Kota Palangka Raya karena sebelumnya ibu kota Provinsi Kalteng ini pernah meraih anugerah Adipura pada 1995 lalu.
