Ivan Gunawan hadiri panggilan pemeriksaan di Polrestro Jakarta Barat

id ivan gunawan,asisten ivan,kokain,polres metro jakarta barat

Ivan Gunawan hadiri panggilan pemeriksaan di Polrestro Jakarta Barat

Presenter dan desainer Ivan Gunawan kini menjalani pemeriksaan terkait kepemilikan dan keterlibatan jaringan kokain internasional oleh asistennya berinisial AJA (36). (Istimewa)

Jakarta (Antaranews Kalteng) - Presenter dan desainer Ivan Gunawan menjalani pemeriksaan terkait kepemilikan dan keterlibatan jaringan kokain internasional oleh asistennya berinisial AJA (36).

Pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, Ivan Gunawan menghadiri panggilan pemeriksaan oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat untuk melengkapi pemeriksaan asistennya.

Mengenakan kemeja kuning cerah, wajahnya ceria menyapa awak media yang mengikuti perkembangan kasus jaringan kokain Belanda.

"Sehaaat," ujar Ivan sembari memasuki ruangan pemeriksaan.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendiz mengatakan akan memeriksa Ivan Gunawan guna mendalami keterikatan Ivan dengan asistennya, dan hubungan keduanya terkait kepemilikan narkoba kokain.

Sebelumnya, ia menyebut narkoba jenis kokain yang dimiliki asisten figur publik Ivan Gunawan AJA (36) didapatkan dari jaringan narkoba asal Belanda.

Ia memaparkan lebih lanjut dari berita acara pemeriksaan, tersangka AJA menyatakan bahwa kokainnya didapat dari jaringan internasional Belanda, yang dikenalnya saat berada di Eropa akhir tahun lalu.

Saat dilakukan tes urine oleh anggota terhadap tersangka AJA, rupanya tersangka diketahui positif mengkonsumsi empat jenis zat narkoba.

"Hasil cek urine, positif kokain, methamphetamine, MDMA dan THC," ujar dia.

AJA (36) ditangkap karena keterlibatannya atas peredaran gelap narkoba pada Senin di rumah kost No.1A kamar 23, Jalan  H Najihun No.1A (Dwijaya) Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tersangka AJA ditangkap bersama barang bukti satu paket serbuk kokain, dua paket serbuk MDMA, dan dua pil ekstasi.

"Yang jelas ini merupakan pengembangan jaringan kokain di Indonesia, dan masih kami lakukan pemeriksaan secara intensif," ujar dia.