Sleman (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong orang dengan HIV/AIDS di wilayah setempat untuk melakukan pengobatan antiretroviral (ARV) secata rutin.
"Dari 869 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang pernah terapi ARV di Sleman, hanya 123 saja yang rutin melakukan pengobatan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Novita Krisnaeni di Sleman, Kamis.
Menurut dia, banyak kendala yang dihadapi Dinkes Sleman untuk mendorong agar para ODHA mengkonsumsi ARV, seperti faktor lingkungan.
"Selama ini memang banyak ODHA yang malu membuka diri, karena mungkin banyak stigma negatif yang beredar di masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, dengan terapi ARV secara rutin itu dapat menekan virus HIV dengan signifikan.
"Bahkan, mampu tidak menularkan virus ke pasangan dan anak," katanya.
Novita mengakui, terapi ARV memang belum bisa mengobati HIV dengan tuntas.
"Namun, dengan menekan virus agar tidak bisa menyebar ke orang lain tentunya bisa membuat ODHA bisa beraktivitas seperti biasa," katanya.
Direktur Yayasan Victory Plus Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Samuel Rahmat Subekti mengatakan, ODHA butuh penguatan-penguatan dan motivasi.
"ODHA butuh kesiapan untuk memulai pengobatan menggunakan ARV. Sebab masih ada ODHA yang belum siap menerima status ketika mereka diketahui positif terinfeksi virus HIV. Bahkan masih ada yang merasa bahwa hasil tes yang dilakukan salah," katanya.
Menurut dia, jika kondisinya seperti itu, tidak bisa dipaksa untuk mengonsumsi ARV.
"Namun, tidak sedikit juga yang ketika mengetahui status positif terinfeksi virus HIV, langsung sadar untuk memulai pengobatan," katanya.
Ia mengatakan, banyak ODHA yang awalnya belum menerima kondisi dan belum mau melakukan pengobatan.
`Namun, setelah diberi penguatan dan pendampingan dari akhirnya mereka bisa menerima kondisi dan mau melakukan pengobatan," katanya.
Saat ini, di Sleman belum banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan ARV.
Tercatat baru Puskesmas Tempel, RSUD Sleman, dan RSUP Dr Sardjito. Namun, 25 puskesmas di Sleman sudah siap untuk menangani ODHA.*
Berita Terkait
PMJ hadirkan aplikasi layanan kesehatan untuk orang dengan HIV/AIDS
Jumat, 19 Januari 2024 9:03 Wib
Dinsos Kotim dampingi penderita HIV/AIDS yang gagal berlayar
Kamis, 11 Januari 2024 15:50 Wib
Dinkes Palangka Raya ajak masyarakat cegah penyebaran HIV-AIDS
Rabu, 6 Desember 2023 18:59 Wib
Berikut rekomendasi IDI untuk penanganan HIV AIDS lebih efisien
Jumat, 1 Desember 2023 8:30 Wib
Legislator: Penularan HIV/AIDS di Palangka Raya jadi perhatian serius
Sabtu, 18 November 2023 5:19 Wib
Pemkab komit terus optimalkan penanggulangan HIV dan AIDS di Kobar
Rabu, 1 November 2023 18:19 Wib
Memprihatinkan, penderita HIV/AIDS di Kotim didominasi usia produktif
Selasa, 31 Oktober 2023 23:08 Wib
Kalbe ingatkan masyarakat untuk perhatikan faktor risiko infeksi HIV
Selasa, 20 Juni 2023 8:46 Wib