Jamu dan obat herbal asli Kalteng perlu diregister

id Jamu dan obat herbal asli Kalteng perlu diregister,Dinas Kesehatan,Kalimantan Tengah,Suyuti Syamsul

Jamu dan obat herbal asli Kalteng perlu diregister

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ingin semua produk jamu dan obat-obatan herbal yang diproduksi pelaku usaha di daerah ini didaftarkan untuk mendapatkan nomor register tanda legalitas agar dapat dikembangkan secara maksimal.

"Saat ini kami telah membangun unit pengelola tanaman obat tradisional di Palangka Raya, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Kamis.

Pelaku usaha diharapkan memanfaatkan unit pengelola tanaman obat tradisional untuk membuat produk mereka memiliki kemasan yang baik. Untuk itu Dinas Kesehatan Kalteng berencana menggandeng semua produsen jamu dan obat herbal agar pemanfaatannya terarah.

Suyuti menjelaskan, pihaknya juga akan melibatkan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya untuk menilai khasiat pada setiap produk yang diolah. Kemudian barulah pelaku usaha dibantu agar produk mereka teregister.

"Ini sebagai upaya pengembangan produk jamu dan obat-obat herbal asli Kalteng agar dapat berkembang dan pemasarannya diperluas," tuturnya.

Jika setiap pelaku usaha jamu maupun obat-obatan herbal di Kalteng mampu menghasilkan produk dengan kemasan yang baik dan teregister, tentu akan lebih mudah memasarkannya ke luar daerah bahkan hingga luar negeri.

Selama ini banyak produk jamu maupun obat herbal yang diklaim memiliki banyak khasiat, padahal hal tersebut belum terbukti kebenarannya. Untuk itu melalui upaya ini, khasiat yang dicantumkan pada setiap produk nantinya benar-benar teruji.

Namun saat ini unit pengelola tanaman obat tradisional belum dapat digunakan, kendati telah dilengkapi mesin produksi. Banyak hal yang harus dilengkapi, mulai dari tenaga kerjanya hingga alat berat berupa traktor.

"Karena pada unit ini kami memiliki kebun percontohan untuk menanam bawang Dayak dan tanaman berkhasiat lainnya, makanya diperlukan tenaga kerja dan peralatan seperti traktor untuk mengolahnya," papar Suyuti.

Menurutnya diperlukan dukungan dari semua pihak agar rencana ini dapat direalisasikan dan berjalan sukses. Sinergitas antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha menjadi modal utama untuk mewujudkannya.