Gubernur diminta dorong pelepasan aset PLTBG ke daerah

id Gubernur diminta dorong pelepasan aset PLTBG ke daerah,Lamandau,Bupati,Hendra Lesmana,Listrik,Gubernur,Kalteng,Sugianto Sabran

Gubernur diminta dorong pelepasan aset PLTBG ke daerah

Suasana teleconference bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di aula Bappeda, Kamis (17/1/2019). (Foto Antara Kalteng/Koko Sulistyo)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Lamandau meminta kepada Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran mendorong untuk mempercepat proses hibah aset Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG), dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah setempat.

"Saat ini jaringan sudah kita siapkan, pola kerjasama dengan PLN pun sudah berjalan, hanya menunggu pelepasan aset PLTBG ke daerah," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana melalui teleconference dengan Gubernur Kalteng dalam kegiatan Kick off penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa, di aula Bappeda setempat, Kamis.

Hal itu mengingat bahwa hingga saat ini Kabupaten Lamandau masih mengalami defisit energi listrik untuk mencukupi kebutuhan daya masyarakat. Untuk itulah pelepasan atau hibah aset tersebut dinilai penting.

Menurut Hendra, berdasarkan informasi yang diterima pemerintah daerah, saat ini surat hibah tersebut masih berada di meja Sekretaris Negara. Gubernur diharapkan membantu agar proses hibah itu segera selesai.

Beroperasinya PLTBG yang digadang-gadang mampu menghasilkan daya sebesar 1 MW, diperkirakan akan mampu mengatasi persoalan kelistrikan di Lamandau. Daya sebesar itu mampu menerangi sekitar 250 sampai 300 kepala keluarga, sehingga pemerintah daerah sangat berharap gubernur membantu untuk percepatan proses pengajuan pelepasan aset tersebut.

Selain terkait PLTBG, Hendra juga meminta perhatian pemerintah provinsi terkait dengan jalan poros, simpang Perigi - Beruta - Bukit Raya yang butuh sentuhan dan kucuran anggaran dari provinsi.

Hal itu dipandang penting mengingat jalan tersebut merupakan akses ekonomi sekaligus menciptakan pusat ekonomi bagi warga setempat, karena jalan itu juga merupakan akses bagi warga dari Seruyan Hulu, Kabupaten Seruyan.

"Jadi di sana, tepatnya di Desa Bukit Jaya, karena warga di Seruyan Hulu berbelanja ke pasar setempat sehingga membutuhkan akses infrastruktur jalan yang lebih memadai," demikian Hendra.

Untuk diketahui bahwa akses jalan di jalan poros tersebut pada saat musim hujan seperti saat ini, kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan menjadi berlumpur dan licin sehingga menyulitkan masyarakat yang akan menuju pusat ekonomi Bukit Jaya mengalami kesulitan.