Jembatan ambruk, akses menuju sejumlah desa di Lamandau ditutup sementara

id kabupaten lamandau,lamandau,jembatan ambruk,jembatan di lamandau ambruk,bupati lamandau,hendra lesmana

Jembatan ambruk, akses menuju sejumlah desa di Lamandau ditutup sementara

Jembatan Sei Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau yang runtuh, akibat gerusan air sungai, kemarin malam, Kamis (25/1/19) malam. (Foto warga)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Jembatan Sei Bulik, Kecamatan Bulik Timur, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah yang dibangun oleh PT Sawit Multi Utama (SMU) ambruk, Kamis (24/1/2019) malam.

Ambruknya jembatan berbahan kayu log sepanjang 50 meter dengan lebar 4 meter itu akses utama masyarakat menuju Desa Toka serta desa-desa lainnya di Kecamatan Bulik Timur itu akan segera disikapi, kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Jumat.

"Jembatan tersebut memang dibangun oleh PT SMU, dan saat ini kondisinya sudah putus. Dinas terkait pun sudah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk menyikapi terputusnya jembatan itu," ujarnya.

Setelah dilakukan koordinasi, pihak perusahaan menanggapi dengan positif dan segera melakukan mobilisasi alat serta kayu log untuk bahan pembangunan jembatan. 

Menurut orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu, akibat putusnya jembatan Sei Bulik, mengakibatkan akses menuju desa Toka untuk sementara ditutup dan warga tidak diperbolehkan untuk melewati jembatan tersebut, sembari menunggu perbaikan yang akan dilaksanakan secepatnya. 

"Perusahaan menanggapi dengan positif dan saat ini sedang mobilisasi alat serta bahan untuk jembatan berupa kayu log," terang Hendra.

Untuk menuju Desa Toka dan Merambang, pemerintah daerah mengarahkan masyarakat untuk melewati jalur alternatif yakni melewati jalan perusahaan.

Hendra juga menegaskan, mengingat jembatan Sei Bulik merupakan akses jalan bagi pelajar yang bersekolah, maka ia mengimbau agar para siswa - siswi berangkat sekolah melalui jalur alternatif, dan tidak menggunakan perahu karena saat ini arus sungai begitu deras. 

"Gunakan jalur alternatif, walau memutar tetapi lebih aman, dari pada melewati sungai di saat arus deras seperti sekarang sangat riskan," imbaunya.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Whiwie menyampaikan apresiasinya kesigapan pemerintah daerah dalam mensikapi putusnya jalan menuju desa mereka akibat ambruk ya jembatan kayu Sei Bulik.

Ia membenarkan selain merupakan akses utama warga, jembatan tersebut juga penting untuk akses putra-putri mereka menuju sekolah mereka.

"Terima kasih bapak bupati yang cepat merespon putusnya jalan akibat runtuhnya jembatan tersebut," demikian Whiwie.