Pemkot harus serius kelola budi daya bawang merah

id dprd palangka raya,pemkot palangka raya,budi daya bawang merah

Pemkot harus serius kelola budi daya bawang merah

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sugianor meminta pemerintah kota setempat menyeriusi budi daya bawang merah.

"Kami minta pengembangan budi daya bawang merah bisa menjadi program prioritas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota," kata Sugianor di Palangka Raya, Jumat.

Menurut politius PKB itu, budi daya bawang merah di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi cukup tinggi untuk meningkatkan kesejakteraan masyarakat.

"Permintaan pasar terhadap bawang merah tidak pernah sepi, apalagi sebagian keperluan bawang merah kita masih dipasok dari daerah luar. Potensi ini seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik," kata Sugianor.

Jangan sampai, lanjut dia, potensi yang sudah tak mampu dimanfaatkan pemerintah kota sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan.

"Namun tantangan yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah kota terkait minat petani untuk membudidayakan bawang merah. Karena budidaya yang cukup rumit maka masih sedikit yang berminat membudidayakan bawang merah," katanya.

Pernyataan itu diugkapkan Sugianor saat dikonfirmasi terkait program pemerintah yang menyiapkan lahan seluas 15 hektare pada 2019 untuk budi daya bawang merah di Kota Palangka Raya.

"Tentunya kami dari Komisi B yang membidangi masalah pertanian mendukung program tersebut. Namun kami juga minta program itu agar diperluas sehingga akhirnya kita bisa swasembada bawang merah atau minimal 50 persen kebutuhan di Palangka Raya dipasok petani kita sendiri," katanya.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Palangka Raya Rika Ernaningsih menerangkan, lahan 15 hektare itu nantinya akan di bagi menjadi dua pola tanam.

"Lahan seluas 10 hektare akan ditanami bawang merah menggunakan bibit berupa umbi. Sementara lima hektare sisanya akan ditanami bawang merah yang bibitnya berupa biji," katanya.

Di sisi lain, dia mengatakan, sampai saat ini masih sedikit masyarakat Palangka Raya yang membudidayakan bawang merah. Padahal potensi menjadi sumber ekonomi cukup besar.

"Itu karena menanam bawang merah harus memerlukan perhatian khusus. Diperlukan ketelitian dan ketelatenan. Maka kebanyakan petani kita lebih memilih menanam sayur yang relatif memerlukan perawatan lebih mudah," katanya.