Tim gabungan bantu korban banjir Kotim

id Tim gabungan bantu korban banjir Kotim,BPBD,Kotawaringin Timur,Muhammad Yusuf,Banjir,Sampit

Tim gabungan bantu korban banjir Kotim

Tim Reaksi Cepat BPBD Kotim bersama petugas medis menggunakan perahu karet untuk membantu warga korban banjir di Desa Sungai Ubar Mandiri, Sabtu (9/2/2019). (Foto BPBD Kotim)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Tim gabungan pemerintah dan swasta membantu korban banjir di Desa Sungai Ubar Mandiri Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

"Selain memetakan kondisi banjir dan menghitung kerugian akibat banjir, kami bersama pihak lainnya juga memberikan pelayanan kesehatan dan menyalurkan bantuan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Minggu.

Tim gabungan turun ke lokasi banjir pada Sabtu (9/2) kemarin, terdiri dari delapan orang dari BPBD, satu anggota TNI, tiga petugas kesehatan dari Dinas  Kesehatan, lurah, kepala desa, PT BGA dan ketua RT setempat. Tim juga membawa berbagai peralatan, di antaranya perahu karet, dayung dan peralatan medis.

Desa Sungai Ubar Mandiri terletak di bantaran Sungai Ubar yang merupakan anak Sungai Cempaga. Banjir melanda desa ini sejak Kamis (7/2) malam akibat hujan deras yang melanda kawasan itu. 

Banjir cukup dalam terjadi di lima titik dengan ketingian air satu hingga 1,5 meter atas tanah. Akibatnya, selain merendam jalan, banjir juga merendam sebagian rumah warga.

Warga yang menjadi korban banjir tersebar di lima rukun tetangga (RT) yaitu RT 1 dan 2 sebanyak 30 kepala keluarga atau KK, RT 3 sebanyak 25 KK, RT 4 sebanyak 34 KK dan RT 5 sebanyak 25 KK. Ketinggian air berkisar 30 sampai 50 cm.

Banjir bertambah parah pada Jumat (8/3) membuat 10 KK lainnya juga menjadi korban banjir sehingga total menjadi 115. Saat ini banjir berangsur-angsur surut namun masyarakat tetap cemas banjir kembali tinggi karena hujan masih sering terjadi.

Tim melakukan pemetaan udara, mendata daerah banjir, mengidentifikasi kerugian serta mendata jumlah rumah terendam. Sementara itu, terdapat 15 warga yang menderita penyakit stroke, dermatitis, infeksi saluran pernafasan, gastritis dan hipertensi.

Petugas medis dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Pundu memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Sementara itu, PT BGA memberikan bantuan untuk korban banjir berupa 400 kg beras, 160 ikan kaleng, 80 liter minyak goreng, 80 kg gula pasir, kopi dan teh.

"Tim juga memberikan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan banjir kepada masyarakat setempat dengan harapan masyarakat juga waspada supaya tidak sampai ada korban jiwa akibat banjir," kata Yusuf.

Yusuf mengimbau seluruh masyarakat mewaspadai potensi banjir, terlebih saat puncak musim pada Maret hingga April nanti. BPBD Kotawaringin Timur terus memantau kawasan-kawasan rawan banjir sebagai bentuk antisipasi dini sehingga bisa melakukan penanggulangan dengan cepat.