Polres Kotim perketat pengamanan TPS rawan gangguan

id Polres Kotim perketat pengamanan TPS rawan gangguan,Boni Ariefianto,KPU,Pemilu,Logistik

Polres Kotim perketat pengamanan TPS rawan gangguan

Jajaran Polres Kotim dan KPU Kotim berfoto bersama usai rapat koordinasi di Mapolres Kotim, Senin (11/2/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Polres Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, akan memperketat pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori rawan gangguan untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan.

"Saat pemungutan suara nanti, TPS yang masuk kategori rawan akan dijaga dua anggota polisi dibantu petugas Linmas, sedangkan untuk TPS yang tidak masuk kategori rawan hanya dijaga satu personel polisi. Semua potensi gangguan akan kami antisipasi dan cegah," kata Kepala Bagian Operasional Polres Kotawaringin Timur AKP Boni Ariefianto di Sampit, Senin.

Penegasan itu disampaikan Boni usai rapat koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Timur di Markas Polres setempat. Komisioner KPU Kotawaringin Timur datang beserta staf dipimpin Ketua KPU Siti Fathonah Purnaningsih.

Boni mengatakan, dari 1.277 TPS yang tersebar di 17 kecamatan, terdapat 22 TPS yang termasuk kategori rawan. TPS kategori rawan itu tersebar di lima kecamatan yaitu Antang Kalang, Telaga Antang, Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Pulau Hanaut.

Potensi gangguan atau kerawanan itu ditinjau dari rumitnya geografisnya yang hanya bisa ditempuh menggunakan transportasi air, tidak ada signal telepon seluler, rawan kriminalitas serta melihat sejarah wilayah tersebut apakah memiliki potensi konflik atau tidak.

Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan, Polres Kotawaringin Timur sudah melakukan simulasi pengamanan di semua tahapan. Pengamanan pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak pada akhir 2018 lalu menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk diterapkan dalam pengamanan pemilu 17 April nanti.

"Selain distribusi yang sulit ke kawasan pedalaman, komunikasi juga sulit. Anggota kami sampai harus naik ke bukit malam-malam agar dapat mengirim laporan lewat pesan, sedangkan TPS yang di kota, sore sudah ada laporannya," kata Boni.

Untuk mengamankan pemilu nanti, Polres Kotawaringin Timur mengerahkan lebih dari 300 personel. Pengamanan juga akan dibantu oleh Brimob dan anggota Perlindungan Masyarakat.

Saat ini pengamanan difokuskan pada logistik serta kampanye peserta pemilu. Kampanye tertutup dan terbuka akan selalu mendapat pengamanan polisi agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.

Polres juga terus berkoordinasi dengan semua pihak dalam rangka pencegahan. Boni berharap pemilu berjalan aman, lancar dan damai dengan partisipasi tinggi seluruh masyarakat.