Masyarakat Lamandau sulit terapkan pola hidup sehat

id Germas,Perilaku hidup sehat,Dinkes,Dinas kesehatan,Nanga bulik,Lamandau,Kesadaran,Olahraga

Masyarakat Lamandau sulit terapkan pola hidup sehat

Kepala Dinas Kesehatan Lamandau, Friaraiyatini (kiri) dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kalteng, Fery Irawan (kanan). (Foto Antara Kalteng / Koko Sulistyo)

Mengubah masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat merupakan tantangan berat yang kami hadapi
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah, mengakui sulitnya menerapkan perilaku hidup sehat kepada masyarakat setempat.

"Mengubah masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat merupakan tantangan berat yang kami hadapi," kata Kepala Dinas Kesehatan Lamandau, Friaraiyatini usai sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) di Lamandau, Senin.

Kurangnya pengetahuan dan informasi di bidang kesehatan, mengakibatkan pihaknya kesulitan untuk menyadarkan masyarakat. Akibatnya memerlukan proses yang panjang untuk bisa mewujudkannya.

Untuk itu, pihaknya berupaya secara maksimal agar program Germas berjalan sukses dan lancar. Namun keinginan tersebut tidak bisa direalisasikan pihaknya tanpa dukungan dari instansi terkait lainnya.

Salah satu contoh keberhasilan program Germas, yakni saat masyarakat bersedia mengonsumsi sayuran dan buah secara teratur.

"Contoh lainnya, yaitu saat masyarakat bersedia melakukan aktivitas fisik setiap hari. Tidak harus olahraga berat, namun kegiatan sederhana lainnya yang memberi manfaat besar bagi kesehatan," paparnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kalteng, Fery Irawan menyampaikan, sosialisasi Germas merupakan bagian dari instruksi presiden nomor 1 tahun 2017.

Dengan inpres tersebut pihaknya berupaya menuntaskan dan mencatat permasalahan kesehatan, dengan mengubah perilaku masyarakat untuk menjalani hidup sehat.

"Kesehatan merupakan bagian dari investasi bangsa dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang dimiliki," tegas Fery.

Namun sejumlah kendala masih dihadapi, salah satu yang paling utama yaitu program Germas dianggap sebagai tanggung jawab Dinas Kesehatan. Padahal seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, seperti instansi terkait lainnya serta masyarakat.