Pemilih pemula di Lamandau diminta jadi pengawas partisipatif

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah, mengajak pemilih pemula menjadi pengawas partisipatif pada pemilu serentak tahun 2019.

"Pemilih pemula merupakan aset potensial yang sangat strategis, untuk dilibatkan dalam proses pengawasan," kata Ketua Bawaslu Lamandau, Bedi Dahaban di Nanga Bulik, Rabu.

Untuk itu, pihaknya sengaja mengkhususkan pemilih pemula sebagai peserta program sosialisasi pengawasan partisipatif tahap pertama. Kegiatan itu sudah digelar di sejumlah sekolah, diantaranya SMA Negeri 1 Bulik dan SMK Negeri 1 Sematu Jaya.

Selain mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengawasan, juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya proses demokrasi agar berjalan baik pada pemilu legislatif maupun presiden.

Bedi menjelaskan, pelibatan generasi milenial dalam pengawasan partisipatif, bertujuan untuk meningkatkan kualitas mereka.

Berawal dari seseorang yang hanya sadar akan hak pilihnya, menjadi pemilih yang juga menyadari kewajibannya dalam pengawasan pada setiap tahapan pemilu.

"Dengan begitu kami harapkan pemilu 2019 berjalan baik dan terlaksana secara demokratis dan berintegritas," ungkapnya kepada Antara Kalteng.

Saat menjalankan tugas pengawasan, ada dua metode yang diterapkan Bawaslu, yaitu pencegahan dan penindakan. Sebelum dilakukan penindakan terhadap pelanggaran, pihaknya selalu mengedepankan pencegahan sejak awal.

Untuk itu dibutuhkan peran serta masyarakat yang biasa disebut pengawasan partisipatif. Generasi muda yang sudah memiliki hak pilih, dianggap strategis untuk membantu pihaknya menjalankan peran tersebut.

"Kami berharap kegiatan yang diselenggarakan itu, mampu mendorong partisipasi pemilih pemula untuk peduli dan berperan aktif pada pemilu serentak 2019," terang Bedi.