Masih ada ASN yang miliki integritas dan moralitas rendah di Kalteng

id revolusi mental,bpsdm,moralitas,integritas,aparatur,sekda,fahrizal fitri,bpsdm kemendagri,lan ri,si kompeten,asn,pns,korupsi,tindak pidana,tipikor,kal

Masih ada ASN yang miliki integritas dan moralitas rendah di Kalteng

Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri (kiri) menyerahkan plakat daerah kepada Kepala BPSDM Kemendagri Teguh Setyabudi (kanan), saat workshop revolusi mental bagi pejabat eselon II pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, Palangka Raya, Kamis, (21/2/2019). (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Nyatanya masih ditemukan aparatur dengan integritas dan moralitas yang rendah
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri mengakui masih adanya aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi yang memiliki integritas serta moralitas yang rendah.

"Kami selalu melakukan pengawasan berjenjang terhadap seluruh ASN di lingkup pemprov. Nyatanya masih ditemukan aparatur dengan integritas dan moralitas yang rendah," paparnya di Palangka Raya, Kamis.

Rendahnya integritas dan moralitas itu, seringkali menjadi penyebab utama adanya oknum aparatur yang melakukan penyimpangan, seperti tindak pidana korupsi ataupun pelanggaran lainnya.

Bagi mereka yang melanggar maupun menyimpang, biasanya ditindak sesuai aturan yang berlaku. Tindakan yang diberikan mulai dari peringatan hingga diberhentikan dengan tidak hormat.

Fahrizal menyebut, pada tahun 2018 lalu pihaknya telah memberhentikan dengan tidak hormat sebanyak lima ASN yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Penyimpangan terjadi akibat rendahnya integritas maupun moralitas yang mereka miliki.

"Tindakan tegas yang kami berikan sebagai contoh nyata bagi ASN lainnya, agar tidak melakukan perbuatan serupa. Hal tersebut juga membuktikan pihaknya menindak siapapun yang melanggar tanpa adanya tebang pilih," tuturnya kepada awak media.

Selain penindakan, pihaknya juga melakukan pencegahan serta penanggulangan. Salah satunya melalui workshop revolusi mental bagi pejabat eselon II pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang digelar hari ini.

Ia menjelaskan, kegiatan itu bertujuan untuk mengubah pola pikir aparatur agar bekerja secara maksimal sebagai seorang abdi negara. ASN seharusnya bisa melayani masyarakat dengan baik, bukan sebaliknya yaitu minta dilayani oleh masyarakat.

Bertindak sebagai narasumber, yakni Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Adi Suryanto dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi.

"Guna meningkatkan pemahaman tentang revolusi mental, perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus kepada ASN," kata Fahrizal.

Pada kegiatan tersebut juga diluncurkan aplikasi baru yaitu sistem informasi kompetensi ASN (SI Kompeten). Aplikasi tersebut berguna untuk mempermudah pemerintah daerah dalam menginventarisir kompetensi yang dimiliki ASN.