Perlu program berjenjang untuk tangani masalah sampah di Kalteng

id Hari Peduli Sampah Nasional,Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,program berjenjang,kebijakan strategis,3r,sampah,sampah plastik

Perlu program berjenjang untuk tangani masalah sampah di Kalteng

Sekretaris Daerah Kalteng, Fahrizal Fitri (dua dari kiri) bersama pejabat lainnya saat berkeliling di kawasan bundaran besar Palangka Raya melakukan aksi pungut sampah dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Palangka Raya, Minggu, (24/2/2019). (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Mari bersama-sama kita tingkatkan kesadaran membuang sampah dengan benar dan mengurangi volume sampah yang ada di daerah ini
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, menilai kesadaran masyarakat membuang sampah dengan benar masih cukup rendah, hal ini dilihat dari banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di berbagai tempat.

"Perlu program maupun kebijakan strategis yang dibuat secara berjenjang guna meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah dengan benar," kata Sekretaris Daerah Kalteng, Fahrizal Fitri saat Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Palangka Raya, Minggu.

Selain membuang sampah dengan benar, prioritas lainnya yang harus diwujudkan pemprov, yakni pengurangan volume sampah yang dihasilkan masyarakat di daerah.

Program maupun kebijakan khusus menangani masalah sampah, harus dibuat di berbagai tingkatan, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Kebijakan yang dibuat, yakni berkaitan dengan penyiapan infrastruktur penunjang maupun pemberdayaan sumber daya manusia, hingga regulasi pada tataran paling rendah.

Seperti yang sudah diterapkan sejumlah OPD di lingkungan pemprov, salah satunya adalah Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng. OPD itu tidak lagi menggunakan air minum dalam kemasan dalam setiap kegiatan pertemuan.

"BPSDM Kalteng lebih memilih menggunakan gelas, sebab penggunaan air minum dalam kemasan hanya akan meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan," paparnya kepada awak media.

Ia menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara penghasil sampah terbanyak kedua di dunia, untuk itu pemerintah serta masyarakat yang ada di Kalteng harus berpartisipasi secara aktif untuk menanggulangi masalah itu.

Semua pihak harus terbiasa menerapkan 3R dalam kehidupannya, yaitu reuse, reduce dan recycle. Reuse, yaitu menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan, kemudian reduce, yaitu mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, serta recycle, yaitu mengolah kembali sampah menjadi produk baru bermanfaat.

"Mari bersama-sama kita tingkatkan kesadaran membuang sampah dengan benar dan mengurangi volume sampah yang ada di daerah ini," ujar Fahrizal mengakhiri.