Sekda pastikan penduduk Kalteng prioritas utama program food estate

id provinsi kalimantan tengah,sekda kalteng,fahrizal fitri,food estate,tenaga kerja kalteng,kalteng

Sekda pastikan penduduk Kalteng prioritas utama program food estate

Sekda Kalteng Fahrizal Fitri (tengah) turut hadir dalam media gatering yang dilaksanakan Global Green Growth Institute (GGGI) di Palangka Raya, Senin (26/2/19). (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri memastikan lapangan pekerjaan yang ada di semua program food estate, lebih memprioritaskan penduduk Provinsi Kalteng.

"Kalaupun harus mendatangkan dari provinsi lain, lebih kepada mengisi kekurangan karena sudah tidak ada lagi masyarakat Kalteng yang menganggur. Kami memprogramkan food estate kan memang utamanya untuk penduduk Kalteng, bukan dari luar," kata Fahrizal di Palangka Raya, kemarin.

Dia pun mengajak masyarakat di provinsi ini mempersiapkan diri dan terus berupaya meningkat keterampilan serta keahlian dalam berbagai bidang. Sebab, Pemprov Kalteng akan terus berupaya keras menciptakan proyek besar yang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Fahrizal mengatakan adapun rencana mendatangkan pekerja dari luar Kalteng, lebih kepada upaya Pemprov meningkatkan kemampuan dan keahlian masyarakat di Kalteng dalam berbagai sektor, khususnya pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Baca juga: Gubernur Kalteng evaluasi masalah moratorium transmigrasi

"Tujuannya bukan untuk meniadakan penduduk lokal, tapi agar bisa saling berbagi pengetahuan sekaligus memberikan ilmu baru bagi penduduk Kalteng. Pemprov dalam mendatangkan pekerja dari provinsi lain, karena memang punya kemampuan yang bisa dibagi kepada masyarakat Kalteng," tegas dia.

Sekda Kalteng itu menyebut prioritas sekaligus tanggungjawab pemerintah adalah mengurangi pengangguran, dan setiap kegiatan-kegiatan yang dibangun di Provinsi Kalteng tetap mengutamakan masyarakat lokal.

Dia mengatakan hanya masyarakat lokal harus memanfaatkan peluang-peluang tersebut, dan mematuhi berbagai ketentuan, khususnya jika bekerja di perusahaan bidang food estate.

"Apalagi jika nanti ada perusahaan dibidang food estate, masyarakat lokal harus patuh terhadap aturan. Jangan juga karena merasa putra daerah, lalu tidak memenuhi isi dari kontrak kerja yang telah disepakati dengan perusahan," demikian Fahrizal.

Baca juga: Sering terjadi konflik di kawasan transmigrasi Kalteng