Dinsos Kalteng rekrut 30 pelopor perdamaian cegah konflik sosial

id Dinsos Kalteng rekrut 30 pelopor perdamaian cegah konflik sosial,Dinas Sosial ,Kalimantan tengah,Budi Santoso

Dinsos Kalteng rekrut 30 pelopor perdamaian cegah konflik sosial

Sekretaris Dinas Sosial Kalimantan Tengah Budi Santoso menyerahkan pakaian kepada salah satu peserta, menandai dimulainya pemantapan terhadap Tenaga Pelopor Perdamaian daerah provinsi setempat yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Senin (4/3/2019). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Untuk mencegah terjadinya konflik sosial seperti perkelahian antar kampung serta lainnya, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah merekrut sebanyak 30 relawan pelopor perdamaian yang akan disebar ke setiap kabupaten dan kota di provinsi itu.



"Tugas dan fungsi mereka ketika berada di daerah setelah dilakukan pemantapan, yaitu menjaga serta mencegah terjadinya konflik sosial di setiap desa atau pun kota di daerahnya masing-masing," kata Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Budi Santoso di Palangka Raya, Senin malam.



Pemantapan selama tiga hari di Palangka Raya terhadap 30 peserta bertujuan untuk memberikan ilmu yang nantinya mereka jalankan di daerahnya.



Apabila ada terjadi suatu konflik sosial antara sekelompok oknum masyarakat antardesa maupun konflik dalam bentuk lain, maka peserta pelopor perdamaian daerah provinsi setempatlah yang berperan dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat yang berwajib.



"Mereka ini relawan kami yang tidak diberi gaji, hanya saja ada pemberian tali asih nantinya untuk mereka yang menjadi relawan pelopor perdamaian ini," katanya.



Jumlah relawan Pelopor Perdamaian Daerah yang saat ini sudah ada di Kalimantan Tengah sebanyak 47 orang. Mereka direkrut pada tahun lalu dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi setempat.



Tahun ini perekrutan sekaligus pemantapan terhadap peserta yang menjadi pelopor perdamaian berjumlah 30 orang. Apabila ditotalkan keseluruhan tahun ini dan tahun lalu relawan pelopor daerah berjumlah 77 orang.



"Kami yakin kehadiran mereka bisa menjadi kepanjangan tangan pemerintah, khususnya untuk mencegah terjadinya konflik sosial di daerah Kalimantan Tengah," beber Budi.



Berdasarkan pantauan di kegiatan tersebut, para relawan pelopor perdamaian tersebut menjalani pemantapan serta pelatihan selama tiga hadi di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya.



Di antara peserta yang menjadi pelopor perdamaian rata-ata didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi tahun ini juga ada sejumlah perempuan yang turut menjadi peserta dengan tujuan menjaga daerahnya aman dari permasalahan konflik sosial yang kapan saja bisa terjadi.