Tercatat 72 kasus selama Februari, masyarakat diimbau waspada demam berdarah

id Tercatat 72 kasus selama Februari, masyarakat diimbau waspada demam berdarah,DBD,Dinas Kesehatan,Kotim,Kotawaringin Timur,Faisal Novendra Cahyanto

Tercatat 72 kasus selama Februari, masyarakat diimbau waspada demam berdarah

Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, belum lama ini. (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah karena sangat rawan meningkat seiring kembali meningkatnya curah hujan.

"Dibanding daerah lain, kasus di Kotawaringin Timur memang terbilang tidak terlalu tinggi, tapi justru itu kita harus terus waspada. Kita cegah agar jangan sampai penyakit mematikan ini meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Selasa.

Berdasarkan laporan dari 18 puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan, memang kasus demam berdarah sedang meningkat. Selama Februari lalu tercatat ada 72 kasus demam berdarah, terdiri dari 66 kasus demam berdarah dengue (DBD) dan 6 kasus dengue shock syndrome (DSS).

Dari jumlah tersebut, dua balita meninggal dunia yaitu di Kecamatan Baamang dan Parenggean. Petugas medis tidak bisa berbuat  banyak karena kedua balita itu dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi syok atau DSS hingga akhirnya tidak bisa diselamatkan.

Kasus demam berdarah masih didominasi di kawasan Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Tidak berlebihan jika Dinas Kesehatan bersama puskesmas sangat gencar mensosialisasikan dan mengajak masyarakat memberantas demam berdarah.

Penyakit demam berdarah terbanyak di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yaitu sebanyak 33 kasus, terdiri dari 31 kasus DBD dan dua kasus DSS. Sebaran kasus terjadi di wilayah Puskesmas Ketapang 2 sebanyak 23 kasus dan Ketapang 1 sebanyak 10 kasus.

Kecamatan Baamang menduduki peringkat kedua dengan jumlah 24 kasus, terdiri dari 22 DBD dan dua kasus DSS. Sebarannya terdapat di Puskesmas Baamang 1 sebanyak tiga kasus dan Baamang 2 sebanyak 21 kasus.

Sebaran kasus demam berdarah lainnya terjadi di wilayah Puskesmas Pasir Putih empat kasus, Parenggean 1 sebanyak tiga kasus, Kotabesi dan Pundu masing-masing dua kasus, serta Puskesmas Cempaka Mulia, Kuala Kuayan, Tumbang Sangai dan Samuda masing-masing satu kasus.

Sementara itu, puskesmas lainnya yaitu Bagendang, Mentaya Seberang, Parenggean 2, Sebabi, Tumbang Kalang dan Ujung Pandaran, tidak ada laporan terkait kasus demam berdarah selama Februari lalu.

Faisal menegaskan, tidak ada cara lain untuk mencegah demam berdarah selain membersihkan lingkungan. Masyarakat harus memberantas jentik dan sarang nyamuk agar nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang biak dan tidak menularkan penyakit demam berdarah.

Fogging atau pengasapan hanya dilakukan jika ditemukan ada penderita demam berdarah. Selain itulah, fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya masih hidup.

"Jangan malas membersihkan lingkungan supaya jentik dan nyamuk tidak bisa berkembang biak. Tempat penampungan air harus ditutup atau ditaburi abate agar jentiknya mati. Datang saja ke puskesmas, abate akan diberikan secara gratis," ujar Faisal.

Pemberantasan jentik nyamuk diakui Faisal cukup efektif mencegah peningkatan demam berdarah di Kotawaringin Timur. Sementara itu untuk kewaspadaan, masyarakat diminta segera membawa ke petugas kesehatan jika ada anggota keluarga yang menderita demam sehingga bisa cepat diobati.