Gumas berhasil kembangkan komoditas strategis nasional pada sektor pertanian

id Pemerintah kabupaten gunung mas,Sektor pertanian,Perkebunan,Peternakan,Kehutanan,Perikanan,Penyuluh pertanian lapangan,Ppl,Dinas pertanian dan ketahan

Gumas berhasil kembangkan komoditas strategis nasional pada sektor pertanian

(Dari kiri) Kabid Prasarana dan Sarana DPKP Gumas, Warsinie bersama Kabid Penyuluh, Fatkhur Rosyid menyampaikan paparan saat pertemuan teknis PPL, Kuala Kurun, Selasa, (6/3/2019). (Foto DPKP Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah, Yohanes Tuah menjelaskan pada tahun 2018 lalu pembangunan sektor pertanian di wilayah setempat berhasil mengembangkan sejumlah komoditas strategis nasional.

"Meski dengan segala keterbatasan yang dihadapi, kami tetap mampu melaksanakan seluruh kegiatan dari sektor pertanian walaupun hasil yang diperoleh belum maksimal," katanya di Kuala Kurun, Rabu.

Hal ini ia sampaikan di sela pertemuan teknis penyuluh pertanian lapangan (PPL), di aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Gumas. Kegiatan itu diikuti oleh PPL dari berbagai daerah di Gumas.

Pengembangan komoditas itu, meliputi padi seluas 150 hektare, padi organik 1.700 hektare, ekstensifikasi lahan pertanian 700 hektare, jagung 50 hektare, kedelai 50 hektare dan bawang merah 15 hektare.

Kemudian, pembangunan pertanian yang bersumber dari APBN pada tahun 2018, juga berhasil dilaksanakan dengan baik. Meliputi fasilitasi penerapan budidaya padi gogo 1.000 hektare, pengembangan padi inbrida eks cetak sawah 10 hektare, padi organik 200 hektare serta jagung hibrida 25 hektare.

Sedangkan sektor perkebunan meliputi pengembangan bibit unggul kopi 150 hektare dan jahe merah 10 hektare. Kemudian sektor peternakan meliputi penyebaran ternak sapi 127 ekor, kambing 20 ekor, babi 935 ekor dan ayam broiler 3.200 ekor yang seluruhnya berasal dari APBD.

"Sektor pertanian terdiri dari lima subsektor, yakni tanaman pangan hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Semuanya memiliki peran besar dalam perekonomian di Gumas," ungkapnya.

Yohanes menyebut, mewujudkan pembangunan pertanian yang berdaulat dan mandiri pangan, memerlukan sinkronisasi dan koordinasi dari seluruh pihak, sebagai kunci utama keberhasilan.

Sinkronisasi dan koordinasi yang dimaksud, yaitu antara PPL, petani atau masyarakat yang menjadi sasaran program kerja kegiatan serta DPKP Gumas.

Kepala Bidang Penyuluh DPKP Gumas, Fatkhur Rosyid mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengnyinergikan kegiatan tahun 2019, serta terlaksananya kegiatan terpadu dan terkoordinasi antar bidang yang melibatkan PPL.

"Melalui kegiatan ini kami harapkan pembangunan sektor pertanian di Gumas berjalan dengan baik dan lebih maksimal," terangnya menjelaskan.