Petani Kotim bersemangat kembangkan bawang merah

id Petani Kotim bersemangat kembangkan bawang merah,Dinas Pertanian ,Made Dikantara,Kotawaringin Timur,Bawang

Petani Kotim bersemangat kembangkan bawang merah

Tanaman bawang merah di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu tumbuh subur dan mulai dipanen. (Foto Dinas Pertanian Kotim)

Sampit (ANTARA) - Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, makin bersemangat mengembangkan bawang merah karena hasilnya cukup menjanjikan untuk membantu meningkatkan penghasilan mereka.

"Minggu lalu petani bawang merah di Desa Tangar melakukan panen dan syukuran. Di sana ada empat hektare tanaman bawang merah milik warga," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur I Made Dikantara di Sampit, Jumat.

Bawang merah adalah salah satu komoditas yang potensial untuk dikembangkan. Selain bisa tumbuh subur di Kotawaringin Timur, permintaan bawang merah cukup tinggi, sementara produksi oleh petani lokal masih rendah.

Selama ini harga bawang merah berada di atas Rp20.000 per kilogram. Selama ini pedagang mendatangkan bawang merah dari Jawa dan Nusa Tenggara Barat sehingga saat pasokan berkurang dan stok menipis, harga bawang merah biasanya meningkat tajam.

Kotawaringin Timur melaksanakan program Kementerian Pertanian yaitu peningkatan ptoduksi dan nilai tambah hortikultura dengan mengembangkan bawang merah. Pekan lalu, Made menghadiri syukuran panen bawang merah di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.

Made menegaskan,  pemerintah mendukung sepenuhnya pengembangan budidaya tanaman hortikultura, di antaranya bawang merah yang merupakan salah satu komoditas unggulan nasional. Bawang merah juga menjadi salah satu komoditas pemicu terjadinya inflasi di Kotawaringin Timur, khususnya Sampit.

Pengembangan yang dilakukan merupakan stimulan bagi kelompok tani. Selanjutnya, petani diharapkan mampu mandiri dalam membudidayakan bawang merah.

Made berharap budidaya bawang merah yang telah dirintis dan sudah mulai berkembang saat ini dilakukan berkelanjutan agar mampu memenuhi permintaan pasar. Secara khusus, hasilnya diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian petani.

Alokasi pengembangan bawang merah di Desa Tangar pada tahun 2018 lalu seluas dua hektare. Hasil pengumbian bawang merah menunjukkan estimasi 13 ton per hektare umbi basah.

Tahun ini pemerintah mengalokasikan pengembangan bawang merah untuk Kotawaringin  Timur seluas 25 hektare dengan menggunakan umbi seluas 20 hektare dan menggunakan bahasa seluas lima hektare.

Pengembangan bawang merah tersebar di enam kecamatan yaitu Seranau, Parenggean, Mentaya Hulu, Baamang, Mentawa Baru Ketapang dan Telawang. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan pada Juni mendatang.

"Saat ini luasan bawang merah di Kotawaringin Timur sudah mencapai 75 hektare. Kami terus mendorong dan mendukung petani untuk mengembangkannya karena hasilnya bagus," demikian Made.