Penghuni Rumah Tahanan di Palangka Raya didominasi kasus narkotika

id palangka raya,Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II A Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Akhmad Zaenal Fikri ,jumlah narapidana di rutan Kelas

Penghuni Rumah Tahanan di Palangka Raya didominasi kasus narkotika

Ratusan penghuni Rumah Tahanan Negara Kelas II A Palangka Raya mendengarkan ceramah dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW yang disampaikan Ustadz Achmad Nida Lukman, Rabu (13/3/19). (Foto Antara Kalteng/ Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II A Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Akhmad Zaenal Fikri mengakui bahwa sebagian besar penghuni rumah tahanan merupakan orang yang terkena kasus narkotima dan oba-obatan terlarang.

Dari 583 warga binaan di rutan, ada sekitar 356 karena kasus narkoba, 36 kasus korupsi, 26 kasus illegal loging dan 165 kasus tindak pidana umum, kata Fikri usai melaksanakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW 1440 Hijriyah di rutan setempat, Rabu.

"Kalau untuk kapasitasnya, sejak awal saya menjabat, memang sudah melebihi kapasitas. Jadi, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan di suatu blok ruang tahanan, kami melakukan pemerataan jumlah tahanan di setiap blok yang mereka miliki," beber dia.

Kemudian cara salah satu mengatasi kelebilhan kapasitas jumlah penghuni rutan, pihaknya juga memindahkan narapidana ke unit lainnya, selanjutnya ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palangka Raya yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5. 

"Sebenarnya Rutan Kelas II A Palangka Raya ini hanya mampu menampung 125 penghuni saja. Karena jumlahnya melebihi, mau tidak mau kami lakukan pemerataan dengan berbagai cara seperti itu," katanya.

Kepala Rutan Kelas II A Palangka Raya itu berharap, semoga dengan jumlah penghuni rutan yang cukup membeludak tersebut tidak ada lagi penambahan tahanan. Apabila ada penambahan tentunya akan membaut para petugas untuk berpikir kembali, agar ruang tahanan mana lagi yang harus di selipkan. 

"Saya sangat berharap jumlah penghuni Rutan ini bisa berkurang, tapi kalau ada penambahan terus mau bagai mana lagi," bebernya. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, meskipun lebih banyak jumlah penghuni Rutan yang sedang menjalani massa hukuman dibandingkan petugas setempat. Kondisi lembaga tersebut aman dan tidak pernah ada terjadi hal-hal yang dapat merugikan penghuni maupun petugas setempat. 

Bahkan hampir separoh dari penghuni Rutan yang mengikuti proses peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW pada siang hari, berjalan dengan hikmat. Apalagi penceramah dalam kegiatan tersebut sengaja di datangkan khusus dari Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel untuk memberikan renungan kepada mereka yang pernah berbuat salah di mata hukum.