Mirisnya SD Kunjung terisolasi di Kotim, tak ada guru yang betah mengajar

id DPRD Kotim,Mirisnya SD Kunjung terisolasi di Kotim, tak ada guru yang betah mengajar ,Rudianur

Mirisnya SD Kunjung terisolasi di Kotim, tak ada guru yang betah mengajar

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Rudianur. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Para guru yang bertugas di daerah itu tidak betah karena Dusun Cemeti berada di tepian pantai dan daerah terpencil, terisolasi serta hanya dapat di tempuh melalui jalur sungai.
Sampit (ANTARA) - Sekolah dasar (SD) Dusun Cemeti, Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah butuh perhatian serius pemerintah kabupaten setempat karena ditinggalkan guru pengajar.

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, fraksi partai Golkar, Rudianur di Sampit, Senin mengatakan, sejak ditinggalkan guru pengajar yang bertugas di daerah itu SD yang berstatus sekolah kunjung tersebut sekarang tidak memiliki guru.

"Sebagai pengganti, sekolah tersebut sekarang hanya ada satu guru sukarelawan lulusan SMP dan digaji oleh warga dusun sebesar Rp500.000/bulan," tambahnya.

Di sekolah kunjung tersebut saat ini ada sebanyak 15 murid. Mereka adalah anak para nelayan setempat.

"Informasi warga, sebelumnya memang ada guru honor dan guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut, namun karena tidak betah mereka pergi meninggalkan tugas dan informasi terakhir para guru tersebut minta pindah tugas," terangnya.

Para guru yang bertugas di daerah itu tidak betah karena Dusun Cemeti berada di tepian pantai dan daerah terpencil, terisolasi serta hanya dapat di tempuh melalui jalur sungai.

"Dusun itu dihuni oleh 27 kepala keluarga (KK) dan semuanya berprofesi sebagai nelayan. Selain terisolasi, Dusun Cemeti juga belum dijangkau oleh jaringan telekomunikasi, serta tidak ada penerangan listrik," jelasnya.

Rudianur berharap pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, dalam hal ini Dinas Pendidikan selaku dinas teknis untuk menugaskan guru pengajar di sekolah tersebut.

"Meski statusnya hanya sebagai sekolah kunjung di sekolah tersebut juga wajib ada guru apapun itu statusnya karena anak nelayan di daerah itu butuk pendidikan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Suparmadi membenarkan jika di sekolah kunjung tersebut saat ini tidak ada guru yang bertugas.

"Sebelumnya ada guru yang kami tugaskan di sekolah tersebut, namun kelihatan tidak betah dan yang bersangkutan minta pindah. Kami saat ini sedang mencari pengganti dan belum ada, jika ada yang bersedia kita tugaskan di sana akan kita angkat sebagai guru honor langsung," ucapnya.

Dikataannya, sekolah Dusun Cemeti merupakan sekolah kunjung dari sekolah Desa Satiruk, sehingga pengawasannya berada di bawah sekolah Desa Satiruk.