Sampit (ANTARA) - Hasil budidaya sarang burung walet di Provinsi Kalimantan Tengah ternyata sangat besar, yakni berpotensi ekspor hingga 150 ton per tahun yang dipasarkan melalui beberapa daerah.
"Potensi ekspor sarang walet di Kalimantan Tengah ini mencapai 150 ton. Kalau kita asumsikan harga satu kilogramnya Rp10 juta saja maka nilai ekspornya mencapai Rp1,5 triliun," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Parlin Robert Sitanggang saat di Sampit, Kamis.
Saat ini masyarakat seakan berlomba-lomba membudidayakan sarang burung walet karena harganya cukup tinggi. Kabupaten Kotawaringin Timur termasuk salah satu daerah penghasil sarang walet cukup besar di Kalimantan Tengah.
Penjualan sarang burung walet umumnya melalui pengepul yang mendatangi pemilik sarang walet untuk membelinya. Selanjutnya, sarang walet itu dibawa ke luar daerah seperti ke Banjarmasin Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat hingga ke Pulau Jawa.
Pebisnis sarang walet diingatkan mematuhi aturan tata niaga sarang burung walet. Selain agar transaksi tidak melanggar hukum, tujuannya juga agar sektor ini berkontribusi optimal terhadap pendapatan negara dan daerah.
Banyaknya jalur pemasaran, membuat tidak semua penjualan sarang burung walet di Kalimantan Tengah bisa terdata. Khususnya untuk pengepul yang langsung membawanya ke provinsi lain di Kalimantan, transaksi sarang waletnya sulit terpantau.
Jumlah pengiriman sarang walet yang terdata oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya selama setahun adalah sebanyak 120 ton. Jika diasumsikan harga per kilogramnya hanya Rp10 juta saja, maka berarti nilainya mencapai Rp1,2 triliun.
Melihat besarnya potensi ekspor sarang burung walet, Parlin menyarankan pengusaha di daerah ini ada yang membangun rumah pencucian atau pembersihan sarang walet. Menjual sarang walet dengan kondisi yang sudah bersih, jauh menguntungkan dibanding sarang walet dalam kondisi masih ada kotoran dan bulu.
"Nilai jualnya lebih tinggi. Kalau pengepul di sini membeli hanya dengan harga Rp10 sampai Rp14 juta. Di Tiongkok, sarang walet yang sudah dicuci harganya Rp45 sampai Rp50 juta atau naik tiga ratus persen. Makanya sangat besar potensi membangun rumah pembersihan atau pencucian sarang burung walet," harapnya.
Parlin mengajak masyarakat memanfaatkan berbagai peluang usaha yang ada, termasuk budidaya sarang burung walet. Masyarakat juga diajak mematuhi semua aturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Berita Terkait
Kehadiran SLB PAUD di Kotim berikan kesetaraan hak bagi setiap anak
Sabtu, 20 Januari 2024 18:24 Wib
Berikut rekomendasi merayakan malam tahun baru yang tidak biasa
Minggu, 31 Desember 2023 14:52 Wib
Kenali perbedaan sesak napas gejala PPOK dengan sesak napas biasa
Rabu, 15 November 2023 16:07 Wib
Wamenkumham Eddy Hiariej masih bekerja seperti biasa usai ditetapkan tersangka
Selasa, 14 November 2023 17:27 Wib
Pemkab Barito Utara komitmen penuhi modal disetor ke Bank Kalteng
Jumat, 20 Oktober 2023 20:04 Wib
Prabowo sebut dukungan Demokrat semangat baru yang luar biasa
Kamis, 21 September 2023 22:16 Wib
Jokowi sebut ASEAN butuh strategi taktis luar biasa hadapi kondisi dunia
Jumat, 1 September 2023 16:37 Wib
Jongho ATEEZ rehat akibat sakit yang luar biasa pada kaki
Senin, 21 Agustus 2023 9:37 Wib