Perkebunan kelapa sawit berpotensi besar dongkrak ekspor Kotim

id Perkebunan kelapa sawit berpotensi besar dongkrak ekspor Kotim,Wakil bupati,Taufiq Mukri,Sampit

Perkebunan kelapa sawit berpotensi besar dongkrak ekspor Kotim

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mendorong perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan kemampuan ekspor mereka sehingga membawa dampak positif bagi perusahaan, daerah dan masyarakat.



"Kami berharap makin banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membuka keran ekspor mereka karena potensi kita masih sangat besar. Potensi itu tidak hanya terhadap kelapa sawit dan produk turunannya, tetapi masih banyak potensi ekspor lainnya," kata Taufiq.



Taufiq menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Menurut catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), produksi sawit di Indonesia pada 2018 mencapai 47,4 juta ton. Jumlah ini meningkat lebih dari 12 persen dibanding produksi 2017 yang mencapai 38 juta ton.



Luas administrasi 1.679.600 hektare dengan peruntukan lahan untuk perkebunan seluas 581.183,5 hektare. Sebagian besar lahan yang diperuntukkan bagi tanaman perkebunan sudah dimanfaatkan oleh perkebunan rakyat dan investor di bidang perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit



Di Kabupaten Kotawaringin Timur terdapat 50 perusahaan besar swasta kelapa sawit dan 10 perusahaan lintas kabupaten serta satu perusahaan besar swasta karet. Selain itu, ada 35 unit pabrik pengolahan kelapa sawit dan satu unit pabrik pengolahan karet.



Data yang diperoleh dari laporan perusahaan besar swasta kelapa sawit di Kotawaringin Timur, produksi yang diperoleh pada 2018 adalah 8.383.070.190 kg tandan buah segar, 1.843.630.706 kg crude palm oil atau minyak kelapa sawit, 375.922.421 kg kernel dan 25.415.870 kg PKO.



Kamis (21/3), Kotawaringin Timur memberangkatkan sebanyak 27.831 ton ekspor dengan nilai Rp180 miliar, berupa komoditas palm kernel expeller, palm oil dan karet lempengan. Komoditas andalan itu diekspor ke China, Vietnam, Malaysia, Jerman, Finlandia, Jepang dan Amerika Serikat.



Komoditas yang diekspor berupa 522 ton karet lempengan dengan nilai ekonomi Rp9.332.316.000, palm kernel expeller (PKE) sebanyak 8.308,38 ton dengan nilai ekonomi Rp36.161.437.480 dan palm kernel olein sebanyak 19.000 ton dengan nilai ekonomi Rp134.596.000.000. Total komoditas yang diekspor tersebut bernilai Rp180.089.753.480.



Produk ekspor tersebut berasal dari lima perusahaan di Kotawaringin Timur yakni PT Sukajadi Sawit Mekar, PT Teguh Sempurna, PT Agroindomas, PT Godwin Austen Indonesia dan PT Sampit Internasional. Ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Bagendang Sampit.



"Harga sawit memang sempat terpuruk, tapi sekarang mulai membaik. Mudah-mudahan harga sawit kembali normal sehingga sektor ini mampu berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan masyarakat," harap Taufiq.



Pemerintah daerah dan jajaran di semua tingkatan selalu mendukung dan mendorong investasi yang masuk ke kabupaten Kotawaringin Timur pemerintah daerah sangat mengharapkan peran serta dan dukungan dari pengusaha untuk ikut serta dalam pembangunan di Kotawaringin Timur.