Disdikbud komitmen samakan kualitas pendidikan di seluruh Gunung Mas

id kabupaten gunung mas,gumas,disdikbud gumas,Brikson

Disdikbud komitmen samakan kualitas pendidikan di seluruh Gunung Mas

Sekretaris Disdikbud Kabupaten Gunung Mas Brikson saat membuka kegiatan penyusunan indikator, naskah dan telaah soal USBN tingkat SD/MI tahun ajaran 2018/2019, di aula Hotel Lising, Jumat (22/3/2019). (Foto Antara Kalteng/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen akan berupaya keras menyamakan kualitas pendidikan di perkotaan hingga pedesaan.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Disdikbud Gunung Mas melalui Sekretaris Dinas Brikson saat membuka kegiatan penyusunan indikator, naskah dan telaah soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SD/MI tahun ajaran 2018/2019, di aula Hotel Lising, Kemarin.

"Seluruh sekolah di wilayah setempat memiliki kualitas yang sama, tentunya diperlukan peran dan dukungan dari seluruh pihak, khususnya koordinator pengawas (korwas), kepala sekolah dan guru," ucapnya.

Menurut dia keberadaan korwas, kepala sekolah dan guru harus mempunyai pandangan dan langkah yang sama dalam menyikapi kurikulum saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan di pelosok akan sama berkualitas dengan di perkotaan.

Salah satu cara agar kualitas pendidikan di pelosok sama dengan di perkotaan adalah dengan penyelenggaraan USBN, karena diharapkan naskah soal USBN SD/MI yang akan disusun mempunyai bobot dan berkualitas.

"Dengan adanya kegiatan ini, otomatis semua SD/MI di Kabupaten Gumas mempunyai bobot nilai yang sama. Jadi tidak lagi di Kuala Kurun bobotnya tinggi, sementara di pelosok bobotnya rendah. Sekarang semua sama," bebernya.

Baca juga: DPRD dorong Pemkab Gumas tanggulangi kenakalan remaja

Pada tahun ajaran 2018-2019, ada 176 SD/MI di wilayah setempat yang akan melaksanakan USBN dengan rincian SD negeri sebanyak 174 sekolah, SD swasta empat sekolah, MI negeri satu sekolah, dan MI swasta satu sekolah.

Brikson pun berpesan kepada sekolah yang melaksanakan USBN agar berpedoman pada prosedur operasional standar (POS) penyelenggaraan USBN, sebagai pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan di tingkat satuan pendidikan.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Novyan Gerhana mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan POS penyelenggaraan USBN jenjang SD/MI, serta menyusun petunjuk teknis pelaksanaan USBN.  

Selanjutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyusun indicator naskah dan telaah soal USBN SD/MI dan memvalidasi data calon peserta ujian SD/MI tahun pelajaran 2018/2019.

"Secara keseluruhan peserta berjumlah 46 orang dengan rincian 12 orang korwil dan 34 orang kepala sekolah serta guru. Kegiatan ini berlangsung hingga 24 Maret mendatang," demikian Gerhana.

Baca juga: Gumas masih kekurangan 2.008 lembar surat suara