Gelar istigasah, NU Kotim ajak masyarakat cegah perpecahan

id Gelar istigasah, NU Kotim ajak masyarakat cegah perpecahan,Pemilu,Kotawaringin Timur,Sampit

Gelar istigasah, NU Kotim ajak masyarakat cegah perpecahan

Suasana istigasah dan peringatan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di Masjid Al Falah Sampit, Sabtu (23/3/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

"Hentikan caci maki hanya karena perbedaan politik. Lebih baik kita melakukan kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan,"

Sampit (ANTARA) - Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mengajak masyarakat menyikapi dengan bijaksana meningkatnya suhu politik menjelang pemilu serentak 17 April nanti dan tetap menjaga persatuan.

"Hentikan caci maki hanya karena perbedaan politik. Lebih baik kita melakukan kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan," kata Ketua Panitia Istigasah, Zam'an di Sampit, Sabtu.

Istigasah dilaksanakan di Masjid Al Falah Jalan Achmad Yani Sampit itu dihadiri ratusan jamaah dari berbagai kelompok, seperti pelajar, organisasi kemasyarakatan Islam, organisasi kemahasiswaan, Banser, Anshor, Muslimat NU dan masyarakat umum.

Istigasah ini menjadi rangkaian peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW serta hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama. Selain pembacaan syair maulid dan zikir, acara juga diisi ceramah yang disampaikan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kotawaringin Timur KH Abdul Hadi Riduan.

Menurut Zam'an, akhir-akhir ini Indonesia dihadapkan pada situasi yang cukup berat. Agenda politik pemilu serentak 17 April membawa dampak luas, khususnya terhadap situasi politik dan kaitannya dengan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Perbedaan pandangan politik saat ini dengan mudah membuat orang saling berseberangan. Seperti yang marak di media sosial, marak saling caci maki dan mengumbar keburukan lantaran berbeda dukungan dalam politik.

Situasi seperti ini tidak bisa dibiarkan karena bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua pihak diimbau menahan diri dan saling menghargai karena sejatinya perbedaan politik jangan sampai menimbulkan permusuhan dan perpecahan.

Nahdlatul Ulama sudah berkomitmen turut bersama aparat penegak hukum untuk berdiri di garis depan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu seluruh masyarakat, terlebih warga Nahdlatul Ulama diimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta persaudaraan agar pesta demokrasi berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin serta wakil rakyat yang amanah.

"Bila ada ancaman terhadap keutuhan NKRI maka kaum Nahdliyyin tidak akan tinggal diam. Warga NU akan berdiri bersama aparat keamanan untuk menjaga keamanan karena NKRI harga mati," kata Zam'an.

Pria yang juga Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Kotawaringin Timur ini juga mengajak warga Nahdlatul Ulama meningkatkan peran membantu masyarakat dalam berbagai bidang. Salah satu yang menuntut kepedulian bersama adalah upaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang semakin marak di Kotawaringin Timur

Seluruh warga Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam majelis zikir, organisasi kemasyarakatan, pengajian dan kelompok masyarakat, juga diimbau bersama-sama berdoa bersama agar Indonesia dijauhkan dari perpecahan dan bala bencana.

Sementara itu, KH Abdul Hadi Riduan dalam ceramahnya mengajak seluruh jamaah kembali merenungi makna Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Selain memperbaiki ibadah, umat Islam juga diajak terus memperbaiki hubungan dengan sesama.

"Kita juga harus berhati-hati terhadap ajaran-ajaran maupun paham radikal dan sesat. Kita jangan sampai terpengaruh oleh hal seperti itu," demikian Abdul Hadi.