Pendidikan kunci hadapi revolusi industri 4.0, kata Legislator Gumas

id Dprd kabupaten gunung mas,Pendidikan,Revolusi industri 4.0,Generasi muda,Guru,Dinas pendidikan,Sumber daya manusia,Sdm,Kuala kurun

Pendidikan kunci hadapi revolusi industri 4.0, kata Legislator Gumas

Anggota DPRD Gumas Rayaniatie Djangkan (Foto Antara Kalteng/Chandra)

Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Rayaniatie Djangkan menjelaskan, pendidikan merupakan kunci utama dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Revolusi industri 4.0 ditandai dengan penggunaan teknologi di berbagai bidang, untuk itu persiapan sejak dini terhadap generasi muda sangatlah penting," katanya saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.

Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) harus mempersiapkan peserta didik menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat, agar nantinya mereka tidak ketinggalan dan kalah bersaing.

Menurut Legislator yang berasal dari daerah pemilihan I yang mencakup wilayah Kecamatan Sepang, Mihing Raya dan Manuhing tersebut, selain generasi muda para guru juga harus dipersiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

“Jadi tidak hanya peserta didik, namun guru juga harus dipersiapkan. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) harus terus dilakukan di berbagai lini,” jelasnya yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Gumas.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini yakin, generasi muda di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau mampu menghadapi revolusi industri 4.0, jika seluruh pihak memiliki komitmen untuk memajukan dunia pendidikan.

Sejauh ini, DPRD dan Pemkab Gumas berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan di wilayah setempat. Diantaranya dengan adanya beasiswa bagi para pelajar, mendukung pelaksanaan UNBK tingkat SMP sederajat dengan pengadaan sarana UNBK dan sejumlah upaya lainnya.

Sekretaris Disdikbud Gumas Brikson mengatakan, pihaknya terus berupaya menyamakan kualitas pendidikan di wilayah setempat, baik itu di perkotaan maupun perdesaan.

Agar hal itu dapat tercapai, tentunya diperlukan peran dan dukungan dari seluruh pihak terkait, khususnya koordinator pengawas (korwas), kepala sekolah dan juga guru.

“Korwas, kepala sekolah dan guru harus mempunyai pandangan dan langkah yang sama dalam menyikapi kurikulum saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,” demikian Brikson.