Ini tampilan tenda kaki lima khas Korea Selatan

id tenda kaki lima khas korea,negeri ginseng,Ini tampilan tenda kaki lima khas Korea Selatan,restoran Pochajjang

Ini tampilan tenda kaki lima khas Korea Selatan

Daging BBQ Korea di restoran Pochajjang Jakarta. (ANTARA News/ Nanien Yuniar) (Antaranews.com)

Jakarta (ANTARA) - Sama seperti Indonesia yang punya tenda-tenda makanan kaki lima seperti nasi goreng dan pecel lele, Korea Selatan juga memiliki kuliner serupa berupa tenda plastik warna jingga berisi camilan hingga minuman keras.

Pengalaman makan di dalam tenda oranye ala Korea Selatan itu bisa dirasakan di restoran Pochajjang (Pocha = tenda, Jjang = terbaik) di Gandaria, Jakarta Selatan.

Variasi makanan yang ada di tenda ini berbeda dengan tipikal sajian dalam pojangmacha (istilah warung tenda di korea) di negara aslinya.

Di sini, Anda justru bisa menikmati BBQ Korea all you can eat alias dapat disantap sepuasnya dengan harga terjangkau, dimulai dari Rp99.000++ untuk daging sapi premium dan Rp129.000++ untuk daging sapi wagyu rasa original atau bulgogi.

Bagian daging yang disajikan adalah woo samgyup (beef belly) yang tipis dengan empat pilihan rasa.

Penikmat pedas bisa memilih daging yang sudah dimarinasi bumbu lada hitam, atau spicy bulgogi yang memadukan manis-pedas.

Tidak suka pedas? Ada daging dengan bumbu bulgogi yang sedikit manis juga bumbu madu yang paling manis dari semua pilihan.
 
"Semuanya diracik oleh chef Korea langsung," kata Michael Bunyamin, partner dari Kulo Group yang mendirikan restoran ini, di Jakarta pekan ini.

Setiap pilihan dilengkapi menu pendamping (banchan) yang terdiri dari japchae (sejenis bihun), pajeon (seperti martabak tipis) dan ayam karaage yang renyah dan gurih.

Ada pun selada, kimchi, bawang putih, saus ssamjang, minyak wijen dan lada garam untuk menyantap "ssam", daging panggang dibungkus dengan sayuran segar dan sedikit bumbu ini itu sebelum dilahap.

Meski bergaya Korea, Pochajjang bukanlah waralaba dari Negeri Ginseng. Dipersembahkan oleh Kulo Group yang sudah dikenal lewat Kedai Kopi Kulo, restoran Korea ini sudah menyesuaikan citarasa dengan selera Indonesia.

"Seperti kimchi, orang Indonesia tidak suka yang terlalu asam, jadi tingkat keasamannya dikurangi," ujar Michael.

Pochajjang sudah bekerjasama dengan 50 mitra waralaba yang akan membuka outlet di Jawa dan Sumatera.