DPD Bara JP laporkan dugaan kecurangan KPU Kalteng di Pemilu 2019

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,kpu kalteng curang,kpu kalteng,bara jp kalteng

DPD Bara JP laporkan dugaan kecurangan KPU Kalteng di Pemilu 2019

Ketua DPD Bara JP Kalteng Junjung Kataruhan (kanan) bersama dua orang rekannya menunjukkan gambar baliho peserta Pilpres 2019 Joko Widodo yang di pajang di sejumlah tempat di Kota Palangka Raya tidak menggunakan peci, padahal disurat suara yang bersangkutan mengenakan peci, Selasa (26/3/19). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan dugaan kecurangan pada pemilihan presiden 2019 yang diduga dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi setempat. 

Adapun dugaan kecurangan dimaksud adalah pencetakan dan sosialisasi foto calon presiden dan nama Joko Widodo berbeda dengan yang tercetak di surat suara, kata Ketua DPD Bara JP Kalteng Junjung Kataruhan di Palangka Raya, Selasa.

"Foto berbeda dengan di surat suara itu dipasang di baliho diberbagai tempat di Kota Palangka Raya. Jadi, kami melaporkan kondisi itu," tambahnya.

Dikatakan, mengenai perbedaan tersebut secara kasat mata terlihat jelas di mana pada surat suara foto Joko Widodo menggunakan peci berwarna hitam, sedangkan pada baliho sosialisasi yang dicetak dan dipasang KPU setempat di berbagai tempat foto Joko Widodo tidak mengenakan peci. 

Kemudian itu, dengan adanya perbedaan foto pada surat suara dan pada baliho sosialisasi yang sudah terpajang di berbagai tempat, patut diduga KPU setempat telah dengan sengaja melakukan kecurangan pada Pemilu 2019. 

Baca juga: Ribuan mahasiswa di daerah ini terancam tak ikut pemilu

"Karena perbedaan foto pada surat suara dengan baliho sosialisasi tersebut, sangat jelas merugikan pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakilnya Ma'ruf Amin," ucap Junjung. 

Menurut Junjung, adanya hal tersebut pihaknya juga menyatakan keberatan dan melaporkan dugaan kecurangan tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Tengah dan meminta kepada Bawaslu untuk mengambil tindakan sesuai aturan pengawasan yang berlaku. 

Selanjutnya, memerintahkan pihak KPU untuk menganti semua baliho yang telah terpasang dengan baliho baru yang sesuai dengan kertas surat suara sebagaimana yang telah ditetapkan oleh KPU Republik Indonesia. 

Melakukan pemeriksaan atau investigasi kepada para komisioner KPU Kalteng untuk menggali kemungkinan adanya oknum yang tidak bertanggung jawab, yang diduga secara sengaja melakukan tindakan yang patut diduga sebagai kecurangan terhadap apa yang kami laporkan tersebut. 

"Saat ini kami masih menunggu hasil kajian dari pihak Bawaslu Kalteng," kata Junjung.
Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrohim menunjukkan contoh poster daftar pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 yang bagikan KPU RI kepada mereka kepada awak media yang menyambanginya di kantornya, Selasa (26/3/19). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kalteng Harmain Ibrohim mengatakan pencetakan daftar peserta pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilihan Umum tahun 2019 berdasarkan poster yang di kirim KPU RI ke KPU setempat. 

"Kami mencetak baliho calon presiden Jokowi tidak mengenakan peci tentu ada dasarnya, yakni berdasarkan arahan dari KPU RI. Kemudian itu hanya sebagai daftar pasangan calon presiden dan wakil presiden saja, kalau di surat suara bapak Jokowi mengenakan peci dan memakai baju putih bersama wakilnya," kata Harmain. 

Baca juga: Masyarakat Kotim diminta tidak takut menggunakan hak pilih

Mengenai adanya desakan dari Pengurus DPD Bara JP Kalteng agar KPU segera menganti baliho sosialisasi peserta pemilu 2019 tersebut, tentunya permintaan itu akan dilakukan KPU, namun apabila ada arahan dari pihak Bawaslu Kalteng. 

"Kami siap menganti seperti apa diminta mereka, hanya saja kami menganti baliho itu bisa dicabut setelah ada hasil kajian atau temuan dari Bawaslu. Kalau tidak ada tentunya kami tidak bisa melakukan hal itu, karena tidak ada dasar mengganti baliho tersebut," demikian Harmain.

Baca juga: Jelang Pemilu 2019, Wabup pastikan kondisi Kotawaringin Timur kondusif