Sukseskan Gerakan Literasi Nasional di Kalteng, kata I Wayan
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah I Wayan Tama mengajak semua elemen yang ada di daerah setempat, untuk terlibat aktif dan bersama-sama melaksanakan serta mensukseskan Gerakan Literasi Nasional di provinsi nomor dua terluas di Indonesia itu.
Berbagai pemangku kepentingan di Kalteng, khususnya yang ada kaitannya dengan literasi harapannya bisa melakukan nota kesepahaman, kata I Wayan usai menjadi pembicara di diseminasi Gerakan Literasi Nasional di Kalteng, Palangka Raya, Rabu.
"Tujuan nota kesepahaman itu sebagai upaya menyamakan program maupun kegiatan keliterasian, baik yang telah dan akan dilaksanakan berbagai pemangku kepentingan di Kalteng," tambah dia.
Dikatakan, sejauh ini upaya dan tindakan Pemerintah Provinsi maupun berbagai pihak lain dalam meningkatkan literasi masyarakat Kalteng, relatif cukup baik. Hanya sampai sekarang ini, ada kesan masing-masing pihak tersebut berjalan sendiri-sendiri.
Hal itu lah yang mendasari Balai Bahasa Kalteng menggelar diseminasi Gerakan Literasi Nasional bertema 'menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Kalimantan Tengah'.
"Melalui diseminasi ini, kami ingin semua pemangku kepentingan meningkatkan koordinasi dan sinergisitas terkait keliterasian di Kalteng. Termasuk adanya penandatangan nota kesepahaman terkait Gerakan Literasi Nasional," kata I Wayan.
Adapun pihak-pihak yang diharapkan melakukan penandatangan nota kesepaham adalah Balai Bahasa Kalteng, Dinas Pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPM), serta pihak lainnya.
Dia mengatakan gerakan literasi nasional bertujuan membangun budaya literasi, menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2046, merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan, melestarikan budaya dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Revolusi Mentar (GNRM).
"Termasuk menguatkan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati atau etik, olah rasa atau estetika, olah pikir atau literasi, dan olahraga atau kinestetik," demikian I Wayan.
Berbagai pemangku kepentingan di Kalteng, khususnya yang ada kaitannya dengan literasi harapannya bisa melakukan nota kesepahaman, kata I Wayan usai menjadi pembicara di diseminasi Gerakan Literasi Nasional di Kalteng, Palangka Raya, Rabu.
"Tujuan nota kesepahaman itu sebagai upaya menyamakan program maupun kegiatan keliterasian, baik yang telah dan akan dilaksanakan berbagai pemangku kepentingan di Kalteng," tambah dia.
Dikatakan, sejauh ini upaya dan tindakan Pemerintah Provinsi maupun berbagai pihak lain dalam meningkatkan literasi masyarakat Kalteng, relatif cukup baik. Hanya sampai sekarang ini, ada kesan masing-masing pihak tersebut berjalan sendiri-sendiri.
Hal itu lah yang mendasari Balai Bahasa Kalteng menggelar diseminasi Gerakan Literasi Nasional bertema 'menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Kalimantan Tengah'.
"Melalui diseminasi ini, kami ingin semua pemangku kepentingan meningkatkan koordinasi dan sinergisitas terkait keliterasian di Kalteng. Termasuk adanya penandatangan nota kesepahaman terkait Gerakan Literasi Nasional," kata I Wayan.
Adapun pihak-pihak yang diharapkan melakukan penandatangan nota kesepaham adalah Balai Bahasa Kalteng, Dinas Pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota se-Kalteng, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPM), serta pihak lainnya.
Dia mengatakan gerakan literasi nasional bertujuan membangun budaya literasi, menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2046, merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan, melestarikan budaya dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Revolusi Mentar (GNRM).
"Termasuk menguatkan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati atau etik, olah rasa atau estetika, olah pikir atau literasi, dan olahraga atau kinestetik," demikian I Wayan.