Perempuan di Barsel diberikan perhatian khusus oleh pemkab

id pemerintah kabupaten barito selatan,buntok,bupati barsel,eddy raya samsuri,anemia,stunting,permasalahan kesehatan,permasalahan gizi,dinas kesehatan ba

Perempuan di Barsel diberikan perhatian khusus oleh pemkab

Bupati Barito Selatan Eddy Raya Samsuri berfoto bersama usai kegiatan Pencanangan Isi Piringku dan pencegahan anemia pada remaja putri. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah berupaya mencegah anemia dan stunting di wilayahnya melalui peningkatan pengetahuan kesehatan terhadap perempuan.

"Untuk itu penting bagi perempuan memahami tentang makanan sehat dengan gizi seimbang untuk mencegah anemia dan stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Barsel dr Djulita K Palar di Buntok, Kamis.

Ia menjelaskan, agar para perempuan sebagai calon ibu terhindar dari anemia, diperlukan pemenuhan gizi yang seimbang demi kehamilan yang berkualitas nantinya.

Selain itu juga perlu peningkatan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, baik bidang kesehatan maupun non kesehatan dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting.

"Salah satu komponen terpenting dalam pembangunan kesehatan, yakni terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan," ucapnya.

Periode kehamilan hingga anak berusia dua tahun, merupakan kesempatan emas dalam mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya.

Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang.

Berdasarkan hasil riskesdas tahun 2018, Indonesia dihadapkan pada tantangan berbagai permasalah gizi, seperti anemia pada ibu hamil, obesitas serta beberapa kasus lainnya.

"Stunting dan masalah gizi lain, merupakan ancaman besar bagi negara, sebab akan berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia kedepannnya," tegasnya.

Untuk mewujudkan Indonesia sehat tersebut, perlu dilakukan intervensi secara intens terhadap kasus stunting dan permasalahan gizi lainnya.

Bupati Barsel Eddy Raya Samsuri menjelaskan, arah pembangunan kesehatan difokuskan pada upaya promotif preventif yang dinilai dapat memberikan dampak kesehatan secara luas dan lebih efisien dari sisi ekonomi.

"Pembangunan kesehatan yang berkelanjutan mutlak harus dipenuhi, sebab kesehatan merupakan investasi utama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)," paparnya.

Berbagai masalah gizi yang sedang dihadapi saat ini, akan memengaruhi kualitas hidup generasi mendatang dan akan menjadi beban negara akibat besarnya nilai ekonomi yang harus dikeluarkan sebagai dampak masalah kesehatan yang ditimbulkan.

Hal ini menjadi salah satu faktor yang menghambat peluang Indonesia untuk menjadi negara maju dan permasalahan gizi saat ini terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di perdesaan maupun di perkotaan.

"Yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi secara optimal," terangnya.

Oleh karena itu upaya intervensi gizi sensitif dari semua sektor terkait perlu ditingkatkan, sesuai yang tertuang dalam Perppres Nomor 42/2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi dan inpres nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat sehat.

Gerakan ini mengedepankan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi