Sempat dinyatakan hilang, seorang nelayan di Kobar ditemukan tak bernyawa

id nelayan hilang, kotawaringin barat, pangkalan bun,pantai kubu,tanjung rema,badan penanggulangan bencana daerah,tenggelam

Sempat dinyatakan hilang, seorang nelayan di Kobar ditemukan tak bernyawa

Usai ditemukan, korban dimakamkan oleh pihak keluarganya di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Pangkalan Bun. (Foto KSOP Kumai)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Seorang nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang sempat dinyatakan hilang di Tanjung Rema, perairan Kumai, Kecamatan Kumai akhirnya ditemukan pada Selasa (2/4) sekitar pukul 06.30 WIB.

"Korban bernama Mahlan (71), ditemukan oleh keluarganya yakni Arbain, Bakasbullah dan Arwanda yang juga berprofesi sebagai nelayan di parit Sungai Buluh Kecil, Desa Teluk Pulai," kata Kasatpolair Polres Kobar Iptu Herbet Simanjuntak, Selasa.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengambang dan sudah tidak bernyawa. Selanjutnya korban dievakuasi oleh keluarganya dengan cara diangkat ke atas perahu kelotok dan dibawa ke rumah korban.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Riendra menyampaikan, pagi itu pihaknya bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI AL, Satpolair Polres Kobar, Basarnas dan juga KSOP Kumai bersiap melakukan pencarian.

Setelah dalam perjalanan, pihaknya mendapat informasi korban sudah ditemukan keluarganya yang terlebih dulu melakukan pencarian. Mereka melakukan pencarian pada hari ke tiga menggunakan perahu kelotok bernama Kubu Raya.

"Korban ditemukan dalam keadaan tidak utuh dengan badan masih mengenakan pakaian dan pada bagian kaki, tangan dan kepala sisa bagian tulang," jelasnya.

Diduga selama tiga hari menghilang, korban tenggelam dimakan oleh ikan dan hewan lainnya. Saat ini korban sudah dimakamkan tadi pagi di Desa Kubu.

Untuk diketahui, sebelumnya pada Minggu (31/3) sekitar pukul 13.30 WIB korban Mahlan (71) dikabarkan hilang tenggelam di perairan sungai Kumai, 300 meter dari bibir pantai Tanjung Rema.

Korban seperti biasa pergi melaut mencari udang mulai pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB. Namun kondisi cuaca sekitar pukul 13.30 WIB sedikit mendung dengan ombak normal disertai arus cukup deras, hingga akhirnya ia dinyatakan hilang.