Kebutuhan bawang putih Kalteng masih bergantung pada impor

id pemerintah provinsi kalimantan tengah,budidaya bawang putih,impor tiongkok,Pelaksana Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peterna

Kebutuhan bawang putih Kalteng masih bergantung pada impor

Pelaksana Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kalteng John Samson (dua dari kiri) saat memberikan penjelasan kepada awak media saat Press Release TPID Kalteng, Palangka Raya, Selasa, (2/4/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Impor bawang putih masih harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara nasional, termasuk Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Hingga saat ini Kalimantan Tengah masih kesulitan membudidayakan bawang putih, sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagian besar harus didatangkan dari luar negeri atau impor.

"Impor bawang putih masih harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara nasional, termasuk Kalteng," kata Pelaksana Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kalteng John Samson di Palangka Raya, Rabu.

Selama ini sebagian besar bawang putih diimpor dari Tiongkok. Hal itu disebabkan, sejumlah upaya pengembangan bawang putih di berbagai daerah di Indonesia sering mengalami kegagalan, termasuk di wilayah Kalteng.

John menjelaskan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setempat untuk pengembangan bawang putih, namun hingga saat ini belum ada varietas yang cocok.

"Sejumlah faktor yang menentukan sukses tidaknya budidaya bawang putih, yakni struktur tanah, ketinggian daratan dari permukaan laut, suhu serta cuaca," tuturnya kepada awak media.

Padahal jika ditemukan varietas bawang putih yang cocok untuk dikembangkan di Kalteng, pemerintah pusat siap memberikan dukungan. Sebab pada pertemuan di tingkat nasional beberapa waktu lalu, telah disediakan anggaran untuk pengembangan bawang putih.

Hingga saat ini pihaknya bersama BPTP setempat terus berupaya, mencari varietas yang cocok dikembangkan di Kalteng. Sehingga kedepan pemenuhan kebutuhan masyarakat bisa dilakukan secara mandiri atau minimal mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar.

"Adapun kebutuhan bawang putih di Kalteng rata-rata adalah sekitar dua ton per minggunya. Kenaikan harga jual bawang putih, seringkali dipengaruhi biaya angkutan, sebab pasokan bawang putih masuk melalui Banjarmasin, Kalimantan Selatan," jelasnya.

Berdasarkan data dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalteng, pada awal April 2019 terjadi kenaikan harga bawang merah dan bawang putih. Harga bawang merah saat ini rata-rata Rp36.400 per kilogramnya, naik dari harga sebelumnya Rp32.750 per kilogramnya, sedangkan harga bawang putih rata-rata Rp35.150 per kilogramnya, naik dari harga sebelumnya Rp29.550 per kilogramnya.