Tim Labfor Polri amankan kabel listrik dan arang bekas kebakaran di Palangka Raya

id olah tempat kejadian perkara,TKP,kebakaran komplek perumahan Jalan Rindang Banua,puntun,palangka raya,Tim Laboratorium Forensik polri cabang surabaya

Tim Labfor Polri amankan kabel listrik dan arang bekas kebakaran di Palangka Raya

Tim Laboratorium Forensik Polri cabang Surabaya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran, Palangka Raya, Kamis, (4/4/19) . (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran komplek perumahan Jalan Rindang Banua atau Puntun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Surabaya mengamankan sejumlah kabel listrik dan arang bekas kebakaran di lokasi titik api pertama kali muncul.

"Penyebabnya masih diselidiki dan tim labfor membawa sampel listrik dan arang bekas bangunan yang terbakar dari kediaman Yanti tempat munculnya api pertama kali," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Harman Subarkah di Palangka Raya, Kamis.

Tim labfor juga belum berani memastikan penyebab terjadinya kebakaran. Berdasarkan informasi, masih simpang siur, ada yang menyebut pemicunya adalah listrik, namun juga ada yang menyebut kompor.

Kondisi itu menyebabkan Polres Palangka Raya tidak bisa mengambil kesimpulan, karena pihaknya juga menunggu penyelidikan dari tim labfor yang diperkirakan hasilnya akan muncul dalam beberapa minggu lagi.

"Sembari menunggu hasil tim labfor, kami juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap belasan saksi mata yang mengetahui kejadian tersebut, termasuk si pemilik rumah tempat api berasal," paparnya.

Tim Inafis Polres Palangka Raya juga mengamankan komponen kompor hock, colokan listrik, alat memasak serta tabung gas elpiji tiga kilogram. Sedangkan yang di bawa tim labfor adalah kabel listrik dan arang bekas kebakaran.

Pihaknya berharap hasil dari tim labfor usai melakukan olah TKP segera diketahui, guna menyamakannya dengan hasil penyelidikan pihak penyidik di polres setempat.

Salah seorang pemilik rumah yang terbakar Yanti menjelaskan, pada saat kejadian kompor di dapur rumahnya itu sama sekali tidak menyala. Bahkan sehari sebelumnya ia juga mengadakan acara syukuran dan memasak makanannya di kediaman orang tuanya yang masih berdekatan.

"Saat kejadian, api sudah membesar di bagian atas dalam rumah saya. Saya pun langsung pergi menyelamatkan anak saya yang sedang tidur untuk segera keluar," jelasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, bantuan untuk para korban kebakaran hampir setiap hari silih berganti masuk ke posko yang dibangun oleh pihak Ketua RT/RW setempat. Bantuan yang diterima mulai dari sembako, mie instan serta pakaian bekas layak pakai.