Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa ini berpotensi menguat seiring dengan berkurangnya risiko global.
"Potensi rupiah menguat masih berlanjut seiring dengan mulai menurunnya risiko global terkait kebijakan suku bunga The Fed dan isu kesepakatan perdagangan antara AS dan China," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa.
Dari domestik, sebenarnya ada sentimen positif yaitu naiknya cadangan devisa Bank Indonesia pada Maret 2019 menjadi 124,5 miliar dolar AS, tertinggi dalam 11 bulan terakhir.
Posisi cadangan devisa ini cukup untuk membayar tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah dan di atas kecukupan standar internasional yaitu tiga bulan.
"Kendati ada peningkatan cadangan devisa tetapi rupiah kemarin ditutup melemah. Pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh pergerakan US Dolar dengan isu-isu global," kata Lana.
Lana memperkirakan pada hari ini rupiah akan bergerak menguat di kisaran Rp14.140 hingga Rp14.160 per dolar AS.
Pada pukul 9.55 WIB, kurs rupiah menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.152 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.167 per dolar AS.
Berita Terkait
Benarkah uang keluaran terbaru setara satu juta rupiah? Ini faktanya
Jumat, 19 April 2024 8:57 Wib
Kurs rupiah Kamis pagi menguat 43 poin
Kamis, 18 April 2024 9:22 Wib
Kurs rupiah Senin pagi turun 240 poin
Selasa, 16 April 2024 11:29 Wib
Kurs rupiah Jumat pagi tergelincir 19 poin
Jumat, 5 April 2024 11:35 Wib
Kurs rupiah Kamis pagi turun 11 poin
Kamis, 4 April 2024 11:04 Wib
Kurs rupiah Rabu pagi tergelincir 36 poin
Rabu, 3 April 2024 10:55 Wib
Kenaikan harga hasil produksi lebih besar dari dibayar petani Kalteng
Selasa, 2 April 2024 17:42 Wib
Nilai tukar rupiah Senin pagi tergelincir 23 poin
Senin, 1 April 2024 11:00 Wib