Bandung (ANTARA) - Jawa Barat menjadi provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan program konversi kompor gas ke kompor listrik.
Komitmen tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 671/13/REK tanggal 5 Maret 2019, tentang Imbauan Penggunaan Kompor Listrik di Jawa Barat.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa saat meluncurkan Program Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik di Jawa Barat pada Gebyar Energi Juara Tahun 2019, di Bandung, Selasa, mengatakan konversi kompor gas ke listrik ini diambil guna menekan ketergantungan warga Jabar terhadap gas LPG.
Iwa mengatakan konversi memberikan keuntungan bagi masyarakat dan di samping lebih mudah diakses, kompor listrik juga diklaim lebih hemat 20 persen daripada kompor gas.
Selain itu, lanjut dia, kompor listrik juga lebih ramah lingkungan.
"Apabila (kompor) dari gas dikonversi kepada listrik, itu bisa hemat masyarakat 20 persen. Yang kedua, untuk mengurangi karbon yang dilepaskan oleh gas ke udara, sehingga kompor listrik ini ramah lingkungan," kata Iwa.
Untuk menyukseskan program konversi ini, Pemprov Jabar fokus pada pemenuhan sambungan listrik ke seluruh pelosok Jabar hingga mencapai 100 persen.
Iwa menuturkan, pemenuhan kebutuhan sambungan listrik ini tidak menggunakan APBD, melainkan melalui dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
Dia mengungkapkan sudah ada beberapa perusahaan yang bersedia membantu, sehingga Pemprov Jabar tinggal melengkapi data lokasi masyarakat yang belum terpasang listrik.
"Kami akan menuntaskan sisa-sisa masyarakat yang belum bisa menikmati listrik. Kami akan dorong, kami akan data. (Biaya instalasi listrik) Tidak mengunakan APBD tetapi menggunakan CSR yang memang mereka juga sudah siap," kata Iwa.
Jabar adalah provinsi dengan pengguna LPG bersubisdi 3 kilogram terbesar di Indonesia. Alokasi tahun 2019 mencapai 1,3 juta ton LPG, atau mencapai total 20 persen dari kuota LPG secara nasional.
Di sisi lain Jabar merupakan daerah pelanggan rumah tangga pemakaian listrik dengan jumlah besar, yang mencapai lebih dari 12,9 juta rumah tangga pelanggan PLN. Sehingga memang ada potensi pengalihan konversi di Jabar.
Apabila digunakan secara masif dan menyeluruh, potensi penurunan emisi karbon mencapai 5,48 gigaton CO2 ekuivalen per tahun.
Sementara itu, kontribusi terhadap peningkatan konsumsi listrik per kapita pada pengguna listrik dengan daya 2.200 VA, dengan jumlah pelanggan sebanyak 274.000, maka akan berdampak sebesar 6,08 kwh per kapita per tahun.
Berita Terkait
Pertamina tambah pasokan 14,4 juta tabung LPG 3 kg
Senin, 15 April 2024 15:21 Wib
Video lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN adalah hoaks!
Rabu, 3 April 2024 8:51 Wib
Ketersediaan elpiji 3 kg di Palangka Raya aman hingga Idul Fitri 1445 H
Senin, 18 Maret 2024 14:17 Wib
Stok gas elpiji subsidi di Palangka Raya aman selama Ramadhan 1445 H
Kamis, 29 Februari 2024 17:48 Wib
Kerja sama minyak dan gas bumi antara Indonesia-Venezuela
Sabtu, 27 Januari 2024 13:10 Wib
Lagu kampanye Prabowo-Gibran "Oke Gas Prabowo Gibran"
Selasa, 16 Januari 2024 15:17 Wib
Sumringahnya Jokowi saat joget "gas motor" di Hanoi
Kamis, 11 Januari 2024 23:53 Wib
Mulai 1 Januari 2024, LPG 3 kg hanya dapat dibeli pengguna terdaftar
Rabu, 20 Desember 2023 11:49 Wib