Distribusi logistik pemilu ke pelosok Kotim jadi prioritas

id Distribusi logistik pemilu ke pelosok Kotim jadi prioritas,Pemilu,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Distribusi logistik pemilu ke pelosok Kotim jadi prioritas

Perjalanan menyisir laut menjadi salah satu jalur yang harus dilalui saat distribusi logistik pemilu serentak 17 April nanti. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah akan memprioritaskan distribusi logistik pemilu ke kawasan pelosok, khususnya terkait ketersediaan armada pengangkut yang memadai.

"Itu sudah menjadi perhatian kami. Makanya pola kami dari bawah. Artinya, kami menerima usulan dari kawan-kawan di lapangan sesuai kebutuhan riil di lapangan, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan kami," kata Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih di Sampit, Selasa.

Wilayah Kotawaringin Timur sangat luas dengan kondisi geografis yang cukup rumit. Kondisi itu ditambah terbatasnya infrastruktur jalan, bahkan sebagian desa belum terhubung jalan darat sehingga distribusi logistik pemilu harus mengandalkan jalur sungai.

Kondisi ini sudah diinventarisasi masing-masing panitia pemilihan kecamatan (PPK), terkait tingkat kerawanan jalur distribusi serta ketersediaan armada pengangkut logistik pemilu. Tidak terkecuali perkiraan biaya angkutan juga diusulkan untuk dibahas dan diputuskan dengan angka yang wajar sesuai kondisi di lapangan.

Kotawaringin Timur terdiri 17 kecamatan, 168 desa dan 17 kelurahan. Dari jumlah tersebut ada dua kecamatan dan 15 desa yang masih terisolasi jalan darat.

Distribusi logistik pemilu yang perlu mendapatkan perhatian lebih yaitu ke kawasan pelosok di wilayah Utara. Selain jalan darat sebagian rusak, distribusi logistik pemilu dilanjutkan melalui jalur sungai dengan medan yang berat berupa riam di kawasan hulu.

Seperti untuk menuju desa paling ujung yaitu Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang, dibutuhkan perjalanan darat sekitar empat hingga lima jam, dilanjutkan perjalanan sungai sekitar tujuh jam.

Begitu pula distribusi logistik pemilu ke kawasan pesisir, seperti ke Desa Satiruk Kecamatan Pulau Hanaut yang harus menempuh satu jam perjalanan darat dari pusat Kota Sampit, dilanjutkan sekitar satu setengah jam perjalanan menyisir.

Untuk mencapai kampung paling ujung di Desa Satiruk yaitu kampung Cemeti, perjalanan harus dilanjutkan lagi menyisir laut sekitar hampir satu jam dengan risiko gelombang tinggi yang mengancam keselamatan.

Selain kerawanan rusaknya logistik pemilu akibat terkena air, KPU juga dihadapkan pada tingginya ongkos angkut. Namun Fathonah meyakinkan pihaknya akan selalu berupaya mencari solusi setiap kendala yang dihadapi.

"Justru kondisi-kondisi seperti itu yang perlu dilaporkan kawan-kawan PPK dan jajaran supaya bisa kita cari solusinya. Tapi kami yakin semua bisa dicari jalan keluarnya," kata Fathonah.

Logistik pemilu yang distribusinya menggunakan transportasi air akan dibungkus plastik agar tidak basah terkena percikan air. Sesuai aturan, logistik pemilu sudah harus tiba di TPS pada satu hari sebelum pemungutan suara.

Sementara itu, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap hasil perbaikan tahap 3 (DPTHP 3) sebanyak 274.316 pemilih. Sedangkan jumlah tempat pemungutan suara atau TPS, kini bertambah dari 1.277 menjadi 1.300 TPS.
Masyarakat diminta menggunakan hak pilihnya dengan baik pada 17 April nanti dengan menentukan pilihan sesuai hati nurani masing-masing. KPU berharap partisipasi pemilih meningkat tajam.