Ini dua lokasi di Kalteng yang berpotensi dibangun pelabuhan ekspor

id Pemerintah provinsi kalimantan tengah,Pemprov kalteng,Dinas perhubungan kalteng,Kadishub kalteng ati maryati,Pelabuhan ekspor,Perekonomian daerah,Sebu

Ini dua lokasi di Kalteng yang berpotensi dibangun pelabuhan ekspor

Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Ati Mulyati. (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memiliki keinginan yang sangat besar untuk membangun pelabuhan ekspor, guna menunjang pertumbuhan ekonomi di daerah secara maksimal.

"Ada dua lokasi yang berpotensi untuk dibangun pelabuhan ekspor, yaitu di wilayah Kotawaringin Barat dan Katingan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Ati Mulyati di Palangka Raya, Rabu.

Untuk wilayah Kotawaringin Barat yaitu di kawasan Desa Sebuai, Kecamatan Kumai. Sementara di Katingan, Ati belum memberikan penjelasan secara rinci dimana lokasi yang potensial untuk dibangun pelabuhan.

Meski Kalteng sudah memiliki sejumlah pelabuhan, namun tampaknya tidak ada satu pun yang potensial untuk dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor.

Salah satunya seperti Pelabuhan Segitung Kabupaten Seruyan, walaupun pelabuhan ini satu-satunya di Kalteng yang menghadap ke laut Jawa, namun kondisinya belum memungkinkan untuk ditingkatkan menjadi pelabuhan ekspor.

"Kondisinya belum memungkinkan, sebab hanya memiliki kedalaman rata-rata tujuh meter. Sedangkan untuk pelabuhan ekspor memerlukan kedalaman di atas sembilan meter," ujarnya kepada awak media.

Untuk pengerukan sebenarnya mungkin saja dilakukan, hanya saja melihat dari kondisinya tersebut akan memerlukan banyak penambahan maupun peningkatan lainnya.

Selain itu pemprov menginginkan pelabuhan ekspor dibangun di poros tengah Kalteng, sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai daerah di Kalteng secara efektif dan efisien.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mencari kedalaman di atas sembilan meter di kawasan pesisir laut Kalteng, cukup sulit dilakukan serta memerlukan survei detail sehingga nantinya anggaran tidak akan mubazir saat digunakan.

"Makanya terkait keinginan ini, kami harus terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat yakni Kementerian Perhubungan RI," terang Ati.

Sementara untuk wilayah Kotawaringin Timur, saat ini juga tidak masuk sebagai salah satu kandidat lokasi pembangunan pelabuhan ekspor. Begitu juga pelabuhan yang ada di Kumai, dinilai terlalu padat sehingga tidak tepat untuk dikembangkan.