Tokoh agama di Kotim diminta mendinginkan suasana jelang pemilu

id Tokoh agama di Kotim diminta mendinginkan suasana jelang pemilu,Bupati Kotim,Supian Hadi ,Sampit ,Konflik

Tokoh agama di Kotim diminta mendinginkan suasana jelang pemilu

Tokoh lintas agama berjalan beriringan usai deklarasi pemilu damai dan doa bersama di halaman kantor Bupati Kotawaringin Timur, beberapa waktu lalu. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Seluruh tokoh agama di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diminta membantu mendinginkan suasana di tengah meningkatnya suhu politik menjelang pemilu serentak pada Rabu (17/4).

"Saya meminta tokoh agama mengingatkan dan mengajak umat agama masing-masing supaya tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Pesta demokrasi ini jangan sampai menimbulkan perpecahan di antara kita," harap Bupati H Supian Hadi di Sampit, Senin.

Supian mengakui, suhu politik meningkat drastis menjelang pemilu. Perbedaan pilihan politik menimbulkan jarak di masyarakat sehingga rawan memicu konflik.

Dia mengaku prihatin dengan maraknya hoax atau kabar bohong, fitnah, ujaran kebencian dan provokasi yang marak di media sosial berkaitan isu politik. Ini sangat jauh dari jati diri bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi persatuan dan saling menghargai perbedaan.

Kini masyarakat dengan mudah berbuat yang tidak baik dan merugikan orang lain melalui media sosial. Diibaratkan, perbuatan dosa kini berada di ujung jari ketika orang menggunakan media sosial untuk kegiatan negatif.

Tokoh agama memiliki peran penting dan strategis dalam membimbing umat. Ulama, pendeta dan tokoh agama lainnya diminta mengajak umat untuk menghindari tindakan yang merugikan orang lain dan berpotensi memicu konflik atau perpecahan.

Perbedaan pilihan dan dukungan dalam politik jangan sampai menimbulkan permusuhan, apalagi sampai mengancam persatuan dan kesatuan. Supian menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.

Masyarakat jangan mau diprovokasi dan dibenturkan, apalagi terkait isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Perbedaan sudah menjadi kodrat yang tidak perlu dijadikan permasalahan.

Supian mengaku bersyukur karena hingga saat ini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kotawaringin Timur masih terjaga. Namun semua pihak diminta tetap waspada agar tidak ada siapapun dan pihak manapun yang mengganggu situasi daerah ini yang sudah kondusif.

"Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab kita bersama. Kalau keamanan daerah terganggu maka kita semua juga yang rugi. Makanya kita harus bersatu menjaga daerah kita ini. Tidak ada tempat di Kotawaringin Timur ini bagi provokator," tegas Supian.

Terkait pemilu serentak Rabu (17/4) nanti, Supian berharap semua berjalan damai, aman dan lancar. Masyarakat diminta menggunakan hak pilihnya dengan baik sesuai hati nurani masing-masing.