Bupati Supian Hadi kecewa banyak TPS kekurangan surat suara

id Bupati Supian Hadi kecewa banyak TPS kekurangan surat suara,Pemilu,Bupati kotim,KPu

Bupati Supian Hadi kecewa banyak TPS kekurangan surat suara

Bupati H Supian Hadi saat memberikan hak pilih di TPS 16 Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Rabu (17/4/2019). (Foto Istimewa)

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap pelaksanaan pemilu serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat karena banyak tempat pemungutan suara (TPS) kekurangan surat suara.

"Saya selaku bupati sangat kecewa dengan adanya permasalahan yang terjadi hampir di setiap TPS ini karena masyarakat melapor kondisi ini kepada saya. Saat kami pantau, KPU menyatakan sudah siap semua, tapi ternyata seperti ini," kata Supian di Sampit, Rabu.

Kekurangan surat suara cukup banyak dilaporkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Surat suara yang banyak kurang adalah surat suara pemilihan DPD RI dan calon presiden dan wakil presiden.

Ada KPPS yang menunda pemungutan suara beberapa jam karena menunggu kedatangan tambahan surat suara yang kurang, namun ada pula yang menghentikan pemungutan suara karena ada surat suara yang kurang. Padahal sangat banyak warga yang hendak menggunakan hak pilih.

Selain melapor ke panitia pemilihan kecamatan (PPK), bahkan banyak KPPS yang langsung mendatangi tempat penyimpanan logistik pemilu KPU di Tennis Indoor Stadion 29 November Sampit untuk meminta surat suara yang kurang tersebut. Namun sebagian terpaksa pulang hanya dengan membawa surat pernyataan yang mereka dapat setelah berkoordinasi dengan Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih, sementara surat suara yang diharapkan ternyata sudah habis.

Supian mengaku menjadi salah satu warga yang harus menunggu berjam-jam agar bisa menggunakan hak pilih lantaran harus menunggu petugas KPPS mengambil kekurangan surat suara. Kondisi itu sangat disayangkan karena membuat banyak warga yang akhirnya batal menggunakan hak pilihnya akibat terlalu lama menunggu.

Supian mengaku belum mengetahui di mana akar permasalahan ini. Masalah ini segera dievaluasi dan pemerintah akan memanggil KPU untuk meminta penjelasan terkait masalah ini.

"Yang saya heran, sudah tahu kurang, kok lambat memutuskan untuk memberikan surat suara tambahan. Banyak masyarakat yang kecewa disuruh menunggu tapi karena kelamaan menunggu akhirnya masyarakat pulang dan tidak menggunakan hak suara. Ini sangat disayangkan sekali," tandas Supian.

Kondisi serupa dilaporkan juga terjadi di TPS sejumlah kecamatan yang jauh dari pusat kota. Otomatis tidak memungkinkan lagi mengirim surat suara tambahan karena waktu tempuh hingga berjam-jam. Konsekuensinya, kemungkinan besar banyak warga kehilangan hak pilihnya.

Kondisi ini dinilai merugikan masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya. Kejadian itu juga merugikan peserta pemilu, khususnya calon anggota DPD RI dan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang surat suaranya banyak kurang.

Supian mempertanyakan apakah data pemilih yang digunakan merupakan data lama atau hasil validasi karena buktinya banyak surat suara yang kurang. Parahnya, KPU dinilai lamban mengatasi sehingga muncul permasalahan.

Seharusnya, kata dia, KPU langsung merespons keluhan terkait kekurangan suara yang disampaikan KPPS sejak Selasa (16/4) malam. Jika itu langsung disikapi dengan menambah surat suara yang kurang, maka masalah bisa dihindari.

Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih tidak menyebutkan total surat suara yang diterima dan berapa kekurangannya. Dia mengklaim sudah menyerahkan surat suara tambahan sesuai permintaan.

"Selama persediaan surat suara masih ada, semua kami penuhi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu. Kami persilakan KPPS melaksanakan pemilu sesuai aturan," demikian Fathonah.