Pengawalan ketat dilakukan dalam setiap tahapan pemilu di Palangka Raya

id Polres palangka raya, kabag ops polres palangka raya, akp mahmud, hitung cepat, pleno rekapitulasi penghitungan surat suara, kabar bohong atau hoaks

Pengawalan ketat dilakukan dalam setiap tahapan pemilu di Palangka Raya

Kabag Ops Polres Palangka Raya AKP Mahmud (gunakan rompi hitam), memberikan arahan sebelum melakukan pengamanan di Kecamatan Pahandut yang dipusatkan sebagai tempat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2019, Kamis, (18/4/19). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Bagian Operasional Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah AKP Mahmud menjelaskan, setiap tahapan pemilu mendapatkan penjagaan ketat dari pihak kepolisian dan juga TNI, termasuk rapat pleno rekapitulasi penghitungan surat suara.

"Salah satunya pada rapat pleno rekapitulasi penghitungan surat suara di Kecamatan Pahandut, juga mendapatkan penjagaan ketat oleh anggota kami dan TNI yang dibekali senjata laras panjang lengkap dengan amunisinya," jelasnya di Palangka Raya, Kamis.

Hal itu dilakukan berdasarkan instruksi pimpinan Polri, bertujuan agar proses rekapitulasi penghitungan surat suara berjalan dengan lancar dan sebagai langkah antisipasi dini terhadap hal-hal yang dapat menghambat jalannya kegiatan.

Pergeseran kotak suara dari tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Pahandut sudah 100 persen. Untuk logistik pemilu di Kecamatan Jekan Raya masih ada beberapa TPS di Kelurahan Menteng dan Palangka sedang berproses menuju kecamatan setempat. 

Bahkan sampai saat ini tidak ada kejadian yang menonjol atau gangguan kamtibmas lainnya. Meski pada hari pemungutan suara ada beberapa kejadian seperti tertukarnya surat suara antar dapil maupun blangko dokumen penghitungan, namun semuanya dapat terselesaikan dengan baik.

"Hingga saat ini Palangka Raya aman dan kondusif. Tidak ada gangguan kamtibmas, semuanya berjalan dengan baik usai digelarnya pemungutan suara di wilayah setempat," tegasnya.

Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan bersama-sama menunggu hasil penghitungan suara secara resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jangan sampai hitung cepat oleh berbagai lembaga, menyebabkan perselisihan ataupun perpecahan.

Ia pun mengingatkan, agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap setiap informasi yang mereka terima, guna menghindari kabar bohong atau hoaks yang sengaja disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

"Jangan sampai, adanya perhitungan sementara itu menjadikan masyarakat terpecah belah dan wilayah menjadi tidak kondusif. Bijaklah dalam menyikapi sesuatu," ungkap Mahmud.