Tradisi Paskah bagi umat Kristen di Kapuas

id Paskah,tradisi Paskah ,Kuala Kapuas,Tradisi Paskah bagi umat Kristen di Kapuas

Tradisi Paskah bagi umat Kristen di Kapuas

Umat Kristiani di Kota Palangka Raya berziarah di pemakaman Kristen merayakan Paskah kompleks pemakaman Kristen di Jalan Tjilik Riwut km 2,5 Kota Palangka Raya, Sabtu (20/4/2019). (Foto Antara Kalteng/Redhik Andika)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Setiap perayaan Paskah atau peringatan Wafat Isa Almasih di Komplek Keburan Katolik Santo Matheus yang berada di Jalan Jawa Kota Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, ramai dikunjung peziarah, Sabtu (20/4) malam.

Mereka datang membawa lilin dan bunga berkumpul bersama sanak keluarga untuk berjaga di makan semalam suntuk. Peziarah juga sembari berdoa dan menyalakan lilin, bahkan melaksanakan ibadah singkat di pemakaman tersebut.

"Setiap perayaan Paskah, saya, anak dan keluarga pasti berjiarah ke makam kakek dan keponakan saya yang sudah meninggal untuk mendoakan," kata salah satu peziarah makam Komplek Keburan Katolik Santo Matheus Untung di Kapuas.

Untung mengatakan, ziarah kemakam keluarga ini merupakan salah satu menjadi tradisi lama bagi umat Kristiani setiap Perayaan Paskah.

Peziarah kemakam Komplek Keburan Katolik Santo Matheus ini, kata dia, tidak hanya warga Kapuas saja, bahkan ada dari luar daerah lain yang kembali kekampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudaranya. Kemudian bersama-sama mengujungi makam dan merayakan Paskah bersama. 

"Banyak juga dari luar daerah yang mengunjungi makam ini, selain dari Kapuas, jemaat gereja-gereja dan lainnya. Ini memang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya," tambahnya.

Sementara dalam momen perayaan Paskah juga memberikan berkah keuntungan tersendiri bagi warga yang berada di sekitar Komplek Keburan Katolik Santo Matheus. Beberapa diantaranya, mereka ada yang berjualan minuman dan makanan, serta berdagang bunga maupun lilin di kawasan komplek makam tersebut.

"Alhamdulillah mas, biasa dalam satu malam ditahun sebelumnya bisa habis 30 hingga 50 kotak lilin yang laku. Mudah-mudahan tahun ini sama juga,"kata Judin, salah satu pedagang lilin di kawasan makam, kepada Antara Kalteng.

Untuk harga sendiri, kata Judin, bervariasi dari Rp15 ribu - Rp30 ribu perkotak. "Tergantung lilinnya, kalau yang kecil ini satu kotak kita jual Rp15 ribu rupiah mas dan yang besar Rp30 ribu saja," ujarnya.

Judin menambahkan, berdagang lilin ini dilakukan dadakan saja setiap ada perayaan Paskah datang.

"Lumayan lah untuk nambah-nambah rezeki dan pemasukan bagi rumah tangga kami mas," ucap Judin yang kesehariannya bekerja sebagai buruh serabutan ini.